Diduga korsleting listrik, pasar tradisional Kleco Solo terbakar
Merdeka.com - Kebakaran terjadi di pasar tradisional Kleco, Lweyan, Solo, Jawa Tengah. Sejumlah kios dan rumah milik pedagang yang berada di kawasan pasar ludes terbakar. Api diketahui mulai membesar sekitar pukul 04.30 WIB, Rabu (20/8).
Kios yang ludes akibat kebakaran tersebut antara lain milik Harsini, Sripanut dan Marmi. Tak cuma toko, rumah milik Harsini sebagai tempat menyimpan stok dagangan sembako lantai dua di belakang pasar itu juga tak luput dari amukan si jago merah.
Saksi mata Sri Atun (23), pedagang sayur di Pasar Kleco menjelaskan bahwa dirinya datang ke pasar sekitar pukul 05.00 WIB. Api sudah mulai membesar dari rumah gudang sembako milik Harsini.
"Saya biasanya menggelar dagangan di depan rumah milik Harsini. Namun, akibat terjadi kebakaran pindah ke timur," kata Sri di lokasi kejadian.
Menurut Sri Atun, saat dirinya datang ke pasar kondisi masih sepi terlihat asap mulai muncul dari rumah Harsini kemudian merembet ke barat kios milik mbah Sripanut. Api menjadi besar karena kios mbah Sripanut menjual dagangan kertas, plastik dan alat-alat masak dari kayu atau bahan yang mudah terbakar.
Bahkan api kemudian merembet ke rumah milik Yunani yang berada di bagian belakangnya. Dan api yang ke timur merembet kios daging, buah, sayur, plastik dan sembako.
Marmi (54) salah satu korban yang dagangannya jenis empon-empon habis terbakar seluruhnya, mengatakan api dengan cepat membakar kios-kios termasuk miliknya.
"Akibat kebakaran itu, dagangan saya habis dilalap api. Kerugian saya tidak terlalu banyak hanya sekitar Rp 2 juta," kata Marmi.
Menurut Marmi, rumah dan toko milik Harsini memang kosong, karena hanya digunakan untuk berdagang dan menyimpan stok atau dibuat gudang. Namun, api dengan cepat meludeskan barang-barang milik Harsini.
Yanto (27) salah satu warga sekitar, menjelaskan, setelah api membesar warga sekitar telah berupaya memadamkan api denga alat seadanya.
Mobil pemadam kebakaran baik dari Kota Surakarta maupun Sukoharjo datang ke lokasi melakukan pemadaman. Api baru bisa dijinakan sekitar pukul 06.00 WIB.
Sripanut salah satu korban yang kiosnya ledes terbakar terlihat termenung duduk di kursi depan kios tetangganya.
"Saya sehabis Salat Subuh mendengar suara seperti korsleting listrik dari rumah milik Harsini. Beberapa menit kemudian bau hangus dan saya diselamatkan warga untuk keluar dari kios karena ada kebakaran," kata Sripanut.
Sementara sejumlah polisi hingga kini sedang melakukan olah di tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara munculnya api akibat korsleting listrik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, modus yang dilakukan sejoli ini dengan cara berpura-pura sebagai pembeli di minimarket.
Baca SelengkapnyaPasar Induk Among Tani mampu menampung ribuan pedagang dengan fasilitas lebih dari 2700 kios
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran yang dipicu oleh korsleting listrik itu telah memicu kobaran api yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaDiduga, terbakarnya tiang listrik saat hujan deras itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek. Api sempat berkobar dan menyala cukup besar.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaTambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya