Di Tengah Keterbatasan, Peselancar NTT Raih 2 Medali PON XX Papua
Merdeka.com - Peselancar muda, Raju Sena Seran berhasil menyumbang dua medali bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam eksebisi cabang olahraga Selancar pada PON XX Papua, di Pantai Skow Sae Jayapura.
Raju Sena Seran meraih dua medali, masing-masing medali perak untuk kelas shortboard atau papan pendek putra, dan medali perunggu untuk kelas aerial.
Di kelas shortboard, Raju berhasil mengumpulkan total nilai 10.87. Nilai ini berada di bawah peselancar Provinsi Bali Ryuki Waida yang mengoleksi nilai 11.34, sehingga Ryuki berhasil meraih medali emas.
Namun keberhasilan itu tidak terlepas dari persiapan tim Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) NTT yang serba terbatas. Dimulai dari keterbatasan waktu, atlet hingga dana.
Salah satu pengurus PSOI Kabupaten Rote Ndao, Adit Wage yang mendampingi Raju Sena Seran kepada merdeka.com menjelaskan, keberangkatan Raju mengikuti PON sangat dramatis karena serba terbatas. Sehingga kocek pribadi pun terpaksa dikeluarkan.
"Memang dramatis sekali waktu dia berangkat, kita bersurat ke KONI NTT tapi kami juga harus sadar bahwa syaratnya harus jadi anggota KONI dulu. Kita dikasih opsi untuk memilih tapi karena memang kertebatasan waktu, sehingga kita pilih berangkat dengan swadaya sendiri dan undangan dari PSOI Pusat untuk berpartisipasi di eksebisi," kata Adit Wage, Selasa (28/9).
Menurut Adit Wage, PSOI NTT mengambil peluang berpartisipasi dalam eksebisi sebagai salah satu syarat paten untuk mengikuti pergelaran PON seterusnya. Dengan keterbatasan tersebut, pihaknya menganggap KONI NTT wajar tidak mendukung pendanaan bagi atlet peselancar.
"Kita dikasi pilihan jika swadaya sendiri ya boleh berangkat, jadi kita ke Papua dengan swadaya sendiri kerja sama ketua PSOI NTT Erasmus Frans dan Raju, sehingga inisiatif untuk berangkat ke PON," jelas Adit.
Target PSOI NTT saat keberangkatan awal adalah emas, namun karena ketiadaan ombak di Pantai Skouw Sae saat berlaga, membawa Raju meraih medali perak dan perunggu di dua kelas.
Adit menambahkan, Raju awalnya merupakan warga Provinsi Bali. Namun karena ketertarikan untuk mengharumkan nama NTT dengan bakat yang dimiliki, Raju memilih berpindah penduduk semenjak dua tahun lalu.
"Kami sudah persiapkan ini dari dua tahun lalu. Bersyukur Raju bisa pulang untuk harumkan nama NTT dikancah nasional. Raju juga sebagai pioner untuk anak muda yang mau jadi atlet selancar," pungkasnya.
Ia menambahkan, PSOI NTT wajib mengikuti eksebisi PON XX Papua karena jika tidak berpartisipasi, maka secara otomatis tidak mengikuti PON XI di Aceh.
"Yang kita harap sekarang, semoga PSOI NTT bisa masuk menjadi anggota KONI NTT, karena dua medali ini bukan untuk nama PSOI NTT dan Raju tapi untuk nama besar NTT," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaHasil Pleno KPU: Prabowo-Gibran Menang, Raih 3.649.651 Suara di Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaUntuk memperkuat dakwaannya, tim jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi yang mengetahui sepak terjang Babah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKPU mengesahkan Prabowo-Gibran menang di Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnya