Di Palembang, 1.700 tabung elpiji 3 kg rusak per hari

Merdeka.com - Dari 20 ribu tabung elpiji ukuran 3 kg yang diisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) PT Bumi Sriwijaya Palembang per hari, 1.700 tabung di antaranya mengalami kerusakan. Kepala SPBBE PT Bumi Sriwijaya Palembang, Alung menjelaskan, dari jumlah tersebut 1.200 tabung di antaranya mengalami kebocoran, sisanya rusak seperti cat terkelupas, berkarat, atau kedaluwarsa.

"Dari tabung elpiji 3 kg masuk ke stasiun ini, setidaknya ada 500 tabung yang rusak setiap hari dan 1.200 tabung bocor atau totalnya ada 1.700 tabung," kata Alung kepada merdeka.com, Rabu (29/1).

Menurut dia, kerusakan tabung gas selama ini diakibatkan karena pola pemakaian dan sarana transportasi yang digunakan kurang baik. "Bukan karena kualitas tabungnya jelek, tapi bisa karena pendistribusiannya hingga penggunaannya yang tidak hati-hati," terangnya.

Alung menambahkan, tabung rusak tersebut biasanya langsung diperbaiki dengan mengecat ulang atau penambalan pada tabung bocor agar bisa kembali dapat digunakan. "Jika tidak layak edar, kita tarik, jika masih bagus diperbaiki dan diisi gas lagi untuk didistribusikan," imbuhnya.

Sementara itu, External Relation Pertamina MOR III, Alicia Irzanova, mengungkapkan, volume isi tabung subsidi benar-benar pas sesuai takaran ukur, karena proses pengisian dilakukan secara tersistem dengan timbangan khusus.

"Jadi tidak benar jika ada anggapan bahwa berat elpiji ukuran 3 kg berkurang atau tidak sesuai ukuran yang sebenarnya," katanya.