Merdeka.com - Belitung Timur, kota kelahiran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata banyak terdapat bekas penambangan timah yang dibiarkan begitu saja. Hal ini menyebabkan kerusakan pada kontur tanah.

Timah memang terkenal di Kabupaten Belitung Timur yang merupakan bagian dari Provinsi Bangka Belitung. Oleh karenanya, sebagian besar penduduk di Belitung Timur bermata pencaharian sebagai penambang timah, walaupun ada juga nelayan.

Kondisi lahan bekas penambangan timah terlihat mulai dari Bandara H.A.S Hanandjoeddin hingga ke bagian selatan, timur maupun barat Belitung Timur. Ternyata, memang terjadi kesalahan Perda reklamasi.

Menurut Ahok, banyak perizinan lahan didapatkan oleh warga, namun saham dijual ke perusahaan asing.

"Ini bekas tambang semua, jadi warga-warga ada izin, kebanyakan hutan lindung dibabat. Ini kesalahan Perda reklamasi murah Rp 1juta lebih. Uang jaminan lebih baik disita saja. Perda masalah di DPRD," ungkap Ahok di Belitung Timur, Minggu (15/9).

Semasa ia menjadi Bupati Belitung Timur yang tidak hampir 2 tahun, bekas tambang timah dibiarkan saja. Sebab, penambangan tanah menyebabkan kontur rusak. "Ya dibiarin saja," ucapnya.

Lantas dia mengatakan perkebunan kelapa sawit juga banyak dikuasai orang asing. Namun, penduduk lokal yang mendapatkan izin dengan menjual saham.

"Masalah kita sebetulnya, rata-rata jual sahamnya, ada izin semua. Gubernur main plot lahannya," katanya.