Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di balik debat Pemred RCTI dengan aktivis pers

Di balik debat Pemred RCTI dengan aktivis pers Arya Sinulingga. ©2014 Merdeka.com/youtube

Merdeka.com - Pemimpin Redaksi RCTI (non aktif) Arya Sinulingga berdebat terbuka dengan aktivis pers Dandhy Dwi Laksono. Salah satu masalah yang diperdebatkan adalah soal surat peringatan yang diberikan Arya pada produser news Seputar Indonesia Raymond Arian Rondonuwu.

Raymond menolak permintaan untuk menayangkan berita tentang dugaan bocornya materi debat capres ke kubu capres Joko Widodo ( Jokowi ) yang ditayangkan Seputar Indonesia pada 11 Juni 2014. Raymond merasa sumber berita tersebut tidak jelas. Dia pun di-SP3 dan dipindah ke bagian riset oleh Arya Sinulingga.

Dandhy pun mempertanyakan keputusan Arya mengeluarkan SP3 kepada Raymond. Apalagi Arya Sinulingga adalah salah satu anggota tim sukses pasangan Prabowo - Hatta . Debat keduanya digelar di Dewan Pers, Jakarta, Selasa (2/7).

"Lagi-lagi intitusi pers kita diinjak-injak. Jaga pers sebagai independensi, ini sudah kesekian kalinya," kata Dandhy.

Dandhy pun mempertanyakan posisi Arya Sinulingga. Dia mengaku insan pers tapi menjadi anggota tim sukses Prabowo-Hatta.

Berikut cerita di balik debat Pemred RCTI dengan aktivis pers yang berlangsung di Dewan Pers:

Beber tanya jawab di Twitter

Jauh sebelum kasus SP3 terhadap Raymond mencuat, Dandhy mengaku sudah mempertanyakan kapabilitas Arya sebagai insan pers maupun keberadaannya sebagai salah satu anggota di Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Apalagi, posisi yang ditempatinya dibuka secara terang-terangan di salah satu harian nasional.

Pertanyaannya itu bukan tanpa sebab, seruan yang dikeluarkan Dewan Pers agar insan pers yang terlibat dalam pemenangan salah satu calon atau terdaftar sebagai calon anggota legislatif harus mengajukan status nonaktif atau berhenti. Hal itulah yang menjadi pegangan dirinya saat mempertanyakan status Arya di RCTI maupun Timses Prabowo-Hatta.

Dandhy membeberkan pertanyaan yang diajukan lewat akun Twitter miliknya, semula dia bertanya soal penonakifannya sebagai Pemred RCTI. Tak lama, Arya langsung menjawab "Sudah non aktif". Pertanyaan berlanjut soal keterlibatannya di dalam redaksi RCTI, dan hal itu pun dijawab "maaf mas tidak ikut rapat."

Merasa penasaran, dia pun bertanya apakah kembali menjabat sebagai Pemred RCTI merupakan tugas dari calon tertentu, Arya menjawab dengan lugas "Tidak ada penugasan." Tak berhenti di situ, Dandhy kembali bertanya apakah nonaktifnya itu berupa cuti dengan penghasilan yang tetap berjalan, lagi-lagi dijawab Arya "Masa status nonaktif digaji."

"Saya merasa puas setelah mendapat jawaban itu," aku Dandhy.

Pemred nonaktif atau aktif

Dalam debat yang dibalut dalam acara diskusi bertema "Kode Etik dan Demokrasi Newsroom", Dhandy menyatakan kekecewaannya atas keterlibatan Arya Sinulingga yang memutuskan memberikan surat SP3 terhadap mantan produser news Seputar Indonesia Raymond Arian Rondonuwu. Apalagi, Dandhy meyakini surat tersebut disampaikan dengan status Arya sebagai Pemred RCTI.

"Terus terang saya kecewa, ini berketerbalikan dengan pengakuannya pada saya di Twitter," keluh Dandhy.

Dia pun menjabarkan beberapa hal yang dianggapnya sebagai bentuk intervensi terhadap produk jurnalistik. Dalam pemaparannya, dia mempertanyakan proses pemberitaan soal isu bocornya materi debat kepada kubu Jokowi-JK ke pemberitaan malam dan esok paginya. Padahal, sejumlah media sudah mendapatkan bantahan langsung dari salah satu komisioner KPU yang diduga terlibat, Hadar Gumay.

Mendapat pertanyaan itu, Arya kembali menekankan telah berstatus nonaktif sebagai Pemred sejak tahun lalu, atau tepatnya Juli 2013. Ketika itu, dia masih menjabat sebagai Pemred di Global TV.

"Sebelum ada seruan Dewan Pers saya sudah nonaktif. Sekitar bulan Juli 2013 ketika pemred di Global TV, jadi seruan Dewan Pers Januari 2014. Saya sudah melakukannya pada 2013. Secara sadar, melakukannya tanpa ada seruan pimpinan dari siapa pun. Waktu atasan saya jadi di Hanura. Bahwa yang namanya seminggu sebelum diangkat, saya sudah diminta, saya enam bulan jauh-jauh hari sebelum Dewan Pers memberikan sebuah seruan," jelasnya.

Ikut campur dalam masalah konten

Masih soal nonaktif, Dandhy meyakini Arya masih terlibat dalam pengurusan konten. Pertanyaan Dandhy itu disandarkannya pada rekaman yang beredar lewat rekaman yang tersebar di Youtube.

"Ini ada bukti rekamannya di Youtube yang saya kuat duga terjadi di ruang beliau, maka merujuk pada tweet lalu berarti anda nonaktif," tegasnya.

Arya kemudian menjawab perihal status nonaktifnya. Menurutnya, status nonaktif hanya terjadi di meja redaksi, atau urusan pemberitaan. Sedangkan ia tetap aktif sebagai Pemred RCTI di bidang manajemen.

"Urusan pers saya nonaktif, urusan manajemen saya aktif," sahutnya.

Soal pemberitaan yang kemudian ditayangkan dalam program Seputar Indonesia, itu merupakan hasil perdebatan antara produser maupun korlip. Sehingga, dia mengklaim surat peringatan yang dibuat merupakan produk manajemen, bukan pers.

"Jadi pada prinsipnya terbagi dua, manajemen, karena manajemen SP3 karena bukan konten jurnalistik yang diperdebatkan, kenapa konten," lanjutnya.

Timses Capres

Sebagai aktivis pers, Dandhy merasa RCTI sebagai institusi pers telah diinjak-injak oleh kepentingan tertentu. Salah satunya demi memenangkan salah satu calon presiden yang sama-sama bersaing di Pilpres 2014.

"Lagi-lagi intitusi pers kita diinjak-injak, kita harus menjaga pers sebagai independensi, ini sudah kesekian kalinya," keluh Dandhy.

Atas alasan itu, Dandhy kemudian mempertanyakan status Arya yang tercantum sebagai anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Dalam sebuah surat kabar nasional, Arya menjabat sebagai Anggota bidang media.

"Apakah bung adalah partisan atau timses pasangan lain, kalau Raymond memang timses sebagai pendukung timses lain, maka perlawanan dia adalah politik saja," ucap Dhandy.

Dengan tegas, Arya mengakui dirinya merupakan salah satu anggota tim pemenangan pasangan calon yang maju pada Pilpres. Dia pun menyindir beberapa insan pers yang justru diam-diam menjadi pendukung, atau timses capres tertentu.

"Jelas saya ini clear, saya timses. Ada yang ngomong bukan timses, tapi timses. Pers-pers yang timses tapi enggak ngomong. orang pers adalah pengguna media sosial, apakah dia pecinta siapa dalam hal ini," jelasnya.

Tak hanya itu, Arya mengaku telah membangun nuansa demokrasi dalam ruang redaksinya. Salah satunya membuat ruang diskusi yang ditujukan agar masing-masing produser mengungkapkan pendapatnya untuk memutuskan layak atau tidaknya sebuah berita ditayangkan.

"Bagi saya sangat penting. Dan sampai hari ini saya masih diskusi dengan wartawan saya, dari manajemen sampai reporter. Karena saya terbiasa membangun diskusi," tandasnya.

Arya tuding Raymond kerap bolos rapat

Pemimpin Redaksi RCTI Arya Sinulingga heran ketika mendengar pengakuan mantan Produser Seputar Indonesia Raymond Arian Rondonuwu yang dikabarkan penolakan berita soal bocornya materi debat kepada kubu Jokowi - JK. Sebab, sebagai produser, Raymond tidak pernah hadir untuk memberikan tanggapan terhadap berita yang ditayangkan di Seputar Indonesia.

"Di dalam newsroom, seperti kita ketahui ada proses pemuatan berita, yaitu evaluasi dan budgeting. Dan Raymond tidak hadir dalam evaluasi, dan Raymond tidak ikut budgeting. Perdebatan evaluasi ada di evaluasi dan budgeting. Jadi Raymond tidak hadir, di manakah dia komplain, tidak ada," ujar Arya dalam diskusi 'Kode Etik dan Demokrasi Newsroom' di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (2/7).

Dia menjelaskan, Raymond hanya membuat sebuah tulisan catatan kaki tambahan di bagian paling bawah naskah yang ditulisnya dan kemudian dikirimkan ke dalam i-news. Isinya pun bukan keberatan atas berita yang ditayangkan, tapi protes terhadap pimpinan.

"Berita fitnah inilah yang dibuat wartawan saya (Raymond) yang dibuat di lingkungan news saya. Ini bukan komplain, ini bukan perjuangkan gugatan isi siar. Jadi kalau dikatakan di banyak berita dia menggugat, memperjuangkan, dan mendebat habis semua masalah berita ini tidak benar, itu bohong, ini berita fitnah yang dia bangun," tegasnya.

Atas alasan itulah, Arya lalu memberikan surat peringatan berupa SP3 terhadap Raymond karena menyebarkan gosip di internal RCTI. Apalagi, dia malah menghilang setelah menulis catatan kaki tersebut, atau mengikuti evaluasi berita.

"1, 2, 3 hari sebelumnya, tidak hadir juga. Saya tidak kenal dia, tidak tahu dia di mana. Dia tidak pernah hadir. Tidak pernah ada, coba cek di Youtube kalau tidak dipotong. Jadi bukan komplain, seperti yang dikatakan perjuangan jurnalistik. Saya ajak meeting sore-sore enggak pernah muncul," keluhnya.

Mengenai jawaban itu, Dandhy Dwi Laksono yang ikut dalam diskusi tersebut langsung mempertanyakan beberapa hal yang menurutnya aneh. Bahkan, dia menilai RCTI tidak memuat cover both side atas berita yang disampaikan itu. Padahal, dalam etika jurnalistik diwajibkan memasukkan unsur cover both side dalam pemberitaan yang diterbitkan.

"Lalu closernya gimana, endingnya gimana. Ketika semuanya bantah semua gimana RCTI untuk mengubah berita yang sudah kadung diberitakan," tanya dia kembali.

Namun, Arya enggan menjawab pertanyaan yang disampaikan Dandhy tersebut. Arya beranggapan telah memberikan fakta soal terbitnya SP3 terhadap salah satu anak buahnya.

"Saya rasa semuanya sudah jelas tadi," sahutnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy

Baca Selengkapnya
Romy PPP Ngebet Ingin Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen Berlaku Sekarang

Romy PPP Ngebet Ingin Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen Berlaku Sekarang

Rommy menilai seharusnya keputusan itu bisa berlaku pada Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya
Puas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan

Puas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan

Debat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Kasus Anak Politikus PKB yang Aniaya Pacar Hingga Tewas Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kasus Anak Politikus PKB yang Aniaya Pacar Hingga Tewas Dilimpahkan ke Kejaksaan

Ronald tidak berkata sedikit pun saat dibawa ke ruang jaksa untuk melakukan tahap dua.

Baca Selengkapnya
AHY: Demokrat Tak Menuntut Jatah Menteri, Prabowo Pemimpin yang Punya Komitmen

AHY: Demokrat Tak Menuntut Jatah Menteri, Prabowo Pemimpin yang Punya Komitmen

AHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.

Baca Selengkapnya
AHY Dikabarkan Jadi Menteri ATR, Demokrat: Kita Doakan Bekerja dengan Baik

AHY Dikabarkan Jadi Menteri ATR, Demokrat: Kita Doakan Bekerja dengan Baik

Demokrat mengatakan, AHY sosok patriot siap menjalankan tugas dengan baik.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya