Dewan Pers sebut banyak media tak lindungi wartawan
Merdeka.com - Fakta adanya wartawan yang menjadi korban kekerasan ketika menjalankan tugas belum mendapat perhatian serius. Keselamatan jiwa para pekerja media ini belum mendapat perhatian yang layak.
"Banyak wartawan yang tidak mendapat pembelaan dari perusahaan media ketika mengalami tindak kekerasan ketika menjalankan tugas," ujarnya Ketua Divisi Pengaduan Dewan Pers, Agus Sudibyo.
Hal itu disampaikan Agus dalam workshop 'Penyusunan standar penanganan kasus kekerasan terhadap jurnalis dan penyalahgunaan profesi jurnalis' di Gedung Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (5/4).
Agus mengungkapkan, kebanyakan wartawan lebih banyak mendapat dukungan dari rekan seprofesi serta aliansinya. "Wartawan yang mengalami tindak kekerasan kebanyakan lebih banyak mendapat pembelaan dari rekan-rekannya," kata Agus.
Terkait dengan fakta tersebut, secara tegas Agus menyatakan bahwa seharusnya perusahaan media memberikan jaminan keselamatan kerja kepada para wartawan. "Hal itu sudah menjadi bagian dari kontrak kerja. Perusahaan sudah seharusnya menjamin keselamatan bagi wartawannya," tegas Agus.
Kasus kekerasan yang dialami oleh wartawan hingga kini masih sering terjadi. Menurut data Kepolisian, terdapat 85 kasus kekerasan terhadap wartawan sepanjang tahun 2011. "Saat ini masih dalam penanganan," ungkap Kabid Humas Polri, Boy Rafli Amar, dalam workshop di Dewan Pers.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaHari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaWanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres
Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan
Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaBawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu
Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaGunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap
Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnya