Dewan Pers minta media hati-hati ambil informasi sumir di medsos
Merdeka.com - Ramainya berita-berita hoax yang tersebar menimbulkan keprihatinan bagi Dewan Pers. Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo mengatakan salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengembalikan marwah jurnalisme kepada wartawan.
"Cara kita mengatasi hoax adalah mengembalikan marwah jurnalisme ini. Kepada siapa? kepada teman-teman wartawan lah," ungkapnya di Wisma Bhayangkari, Rabu (5/4).
Ia berharap awak media tak menjadikan media sosial sebagai sumber informasi tanpa adanya verifikasi. "Sebaiknya teman-teman (wartawan) berhati-hati untuk menggunakan sumber media sosial tanpa verifikasi," katanya.
Selanjutnya, Ia pun meminta supaya informasi-informasi yang diperoleh dari media sosial jangan langsung diberitakan, tetapi cukup dimasukan sebagai sumber info yang harus diperiksa kebenarannya.
"Jangan diberitakan, anggap saja informasi. Potongan-potongan informasi itu harus bisa dijahit dengan proses yang pertama verifikasi dan barangkali check and re-check, kembali kepada sumber-sumber yang diberitakan," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnya