Deteksi Varian Baru Covid-19, Pemerintah Aktifkan Seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan
Merdeka.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan pemerintah terus berupaya mendeteksi varian baru Covid-19 di Indonesia. Belajar dari tahun 2020, pemerintah tak ingin kembali kecolongan varian baru Covid-19.
"Kalau kita lihat kembali situasi 2020, varian baru sudah masuk November dan kita baru mendeteksi Januari-Februari," ungkap Alex dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (12/10).
Alex menyebut, ada tiga langkah untuk mendeteksi varian baru Covid-19. Pertama, melakukan pemeriksaan berlapis bagi pelaku perjalanan internasional, baik warga negara asing (WNA) maupun warga negara Indonesia (WNI) yang kembali ke Tanah Air.
"Seperti pemeriksaan PCR negatif. Begitu mendarat di Jakarta atau tempat lain maka mereka harus masuk karantina 8 x 24 jam," jelasnya.
Menurut Alex, kemungkinan pemerintah akan membuat aturan baru bagi pelaku perjalanan internasional dalam beberapa pekan mendatang. Aturan akan menyesuaikan dengan level pandemi Covid-19 pada negara tertentu.
Dia mengambil Contoh Singapura yang sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Tidak tertutup kemungkinan, pemerintah akan membatasi mobilitas atau memperketat pemeriksaan bagi pelaku perjalanan internasional dari Singapura.
Langkah kedua, mengaktifkan kembali seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara maupun pelabuhan laut. Ketiga, melakukan pemeriksaan whole genome sequencing secara acak pada sampel pelaku perjalanan internasional.
"Sehingga kita akan mengetahui bahwa akan ada varian baru atau melalui gambaran klinis yang berbeda, ini juga akan dilakukan. Jadi pemeriksaan publik terus dilakukan," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya