Derita Pemilik Rumah Usang di Tengah Apartemen Thamrin 5 Tahun Kesulitan Air Bersih
Merdeka.com - Rumah tua itu masih berdiri tegak. Dari kejauhan, terlihat genteng batu bata merah tak terawat. Fisiknya tidak berubah. Plafon kayu lapuk. Begitu pula cat putih rumah yang tak terurus.
Rumah usang itu bertempat di halaman sebuah Apartemen di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Aktivitas di pekarangan rumah itu masih sama. Hanya satpam, petugas hotel, dan beberapa tamu kerap berlalu-lalang.
Barang-barang di teras rumah juga masih berjejer. Di antaranya galon air isi ulang. Namun botol besar berwarna biru itu tidak sebanyak dulu hingga bertumpuk. Kini hanya sekitar lima sampai tujuh.
Di situ pun ada dua ember yang telah dialiri air dari selang berwarna hijau. Beda dengan kondisi dulu, ember hanya digeletakkan berserakan. Keran air tidak berfungsi sehingga kini banyak persediaan air dalam galon.
Merdeka.com mencoba menanyakan kabar sang pemilik rumah. Bolak balik mengetuk pintu. Namun batang hidung si penghuni tetap tak terlihat. Hingga menjelang senja sosok ibu paruh baya membuka pintu.
Dia adalah Elis, si pemilik rumah. Nada bicaranya masih sama. Dia pun menanyakan identitas kami dan bilang sudah capek berurusan dengan orang tidak dikenal. Tetapi, Elis seketika cair ketika kami menyinggung kabar soal adanya air.
Selama 5 tahun, suplai air di rumah Elis diputus oleh pihak apartemen. Sehingga dia menampung air dalam banyak galon.
Kini dia sudah bisa mengakses air di rumahnya. Bulan September lalu petugas PAM mendatangi kediamannya. Elis bilang, sudah lama mengajukan pemasangan air. "Tapi sekarang pas baru banyak wartawan akhirnya dia (apartemen) ngasih (air)," kata Elis, Selasa (5/11).
Elis bersyukur sekarang bisa mendapat air dengan mudah. Airnya juga jernih dan layak digunakan. Namun ia tetap menyimpan sejumlah galon. Terlebih terkadang aliran air pelan.
"Perbulan air tetep bayar. Sekarang baru bayar sekitar Rp 22.000 sama pajak jadi Rp 24.000. Mudah-mudahan enggak mahal," ucap Elis.
Elis pun masih tinggal bersama suami keduanya bernama Chairul Bahri. Mereka dikaruniai satu putra yang kini duduk di kelas 6 SD. Dia bilang si kecil pernah mengeluh saat tidak punya air. Elis pun menyembunyikan masalah air. Dia berasalan sumur di rumahnya sudah kering.
"Setelah dia kelas 0 (kecil) kan apartemen sudah berdiri, dia tuh ini bilang dulu air selalu ada kok sekarang kagak ada mama," cerita dia.
Hingga akhirnya kini Elis tak perlu bolak balik membopong air galon. Si kecil sudah bisa mandi dengan nyaman. Setidaknya dapat mengurangi beban hidup yang dijalaninya.
Wanita berusia 46 tahun itu pun masih tetap keras dengan pendirian awal. Tidak akan minggat dari rumahnya sampai akhir hayat. Elis masih menyimpan baik-baik misteri 'kandungan' yang ia yakini betul di bawah tanah rumahnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaRumah baru tersebut kini ditinggali Aldi Taher bersama keluarga tercinta.
Baca SelengkapnyaIa disambut penuh air mata bahagia oleh anggota keluarganya. Rasa rindu kian pecah begitu saja melihat dia datang dan pulang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya sangat bahagia saat melepas kerinduan lantaran bertahun-tahun tak bertemu.
Baca SelengkapnyaBermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaTanaman peneduh rumah adalah pohon yang ditanam di sekitar rumah untuk membuat teduh dan memberikan kenyamanan.
Baca SelengkapnyaKehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca Selengkapnya