Deretan aksi koboi yang bikin geger

Merdeka.com - Istilah koboi jalanan kembali menjadi buah bibir pekan ini. Istilah koboi kembali muncul setelah heboh video Koboi Palmerah muncul di YouTube.

Koboi versi Palmerah ini dengan lakon seorang anggota TNI yang diketahui bernama Kapten Lutfi. Dengan gagah, Lutfi mengumbar tembakan dua kali untuk menakut-nakuti Simon, pengendara motor Vespa.

Kejadian itu terjadi Senin (30/4) di Jalan Palmerah Barat, Jakarta. Lutfi yang mengendarai Toyota Avanza warna hijau lumut dengan pelat nomor mobil TNI 1394-00 marah.

Insiden itu bermula saat kendaraan sama-sama melaju dari arah Kebayoran Lama, berhenti tepat di lampu merah depan Apartemen Permata Senayan. Setelah sempat adu mulut, mereka terlibat perkelahian.

Kejadian umbar tembakan seperti ini bukan yang pertama. Sejak dulu banyak kejadian serupa terjadi. Pemegang pistol biasanya langsung naik pitam jika terusik.

Sofyan Jacoeb

Mantan Kapolda Metro Jaya ini pernah dilaporkan oleh sekuriti Taman Resort Mediterania, Jakarta Utara, Ronny. Pensiunan jenderal polisi itu dilaporkan karena telah mengumbar tembakan di lapangan tenis meja perumahan itu, Selasa 3 Agustus 2011.

Menurut Ronny, aksi koboi itu dilakukan Sofyan lantaran merasa kesal karena tamunya dilarang masuk kompleks.

Namun hal ini dibantah oleh sang jenderal. Setelah berapa lama, sempat ada wacana damai dari kedua belah pihak, meski akhirnya kasus ini tak jelas kelanjutannya. Dalam menangani aksi koboi jalanan ini, Polda Metro Jaya cenderung membela mantan petingginya itu.

"Kalau dia nembak-nembak ke atas, ini pelanggarannya apa dan apa hukumnya, itu sedang kami kaji. Mungkin kita evaluasi masalah administrasinya," jelas Sofyan.

Eddy Supono atau Parto

Tidak hanya tentara atau polisi. Komedian Eddy Supono atau lebih dikenal dengan nama Parto juga sempat membuat geger jagat hiburan di Indonesia.

Gara-garanya Parto mencabut pistol dan melepaskan tembakan ke udara di tengah kerumunan wartawan yang mengejarnya. Kejadian itu terjadi di kawasan Planet Hollywood Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan, Sabtu 21 Agustus 2004.

Parto naik pitam karena terus dikejar oleh wartawan. Saat itu Parto sedang jalan bersama istri keduanya. Parto datang ke Planet Hollywood untuk menghadiri ulang tahun putra rekannya, Eko Patrio.

Aksi nekatnya itu langsung membuat para pewarta bubar dan tak bernai mendekat ke Parto. Namun, karena aksinya Parto langsung ditahan oleh aparat keamanan yang berjaga di sekitar kafe. Parto saat itu langsung dibawa ke Sektor Setiabudi untuk dimintai keterangan.

Dalam pemeriksaan, Parto memang memiliki izin penggunaan senjata api.

Adiguna Sutowo

Pada tahun 2005 juga tak kalah hebohnya. Nama pengusaha Adiguna Sutowo terlibat kasus penembakan pelayan bar Yohanes Brachmans Hareudy Natong atau di Fluid Club Hotel Hilton Jakarta.

Kejadiannya tepatnya pada awal tahun 1 Januari. Penembakan itu terjadi sekitar pukul 3.30 pagi atau sehabis pesta perayaan Tahun Baru.

Akibat perbutannya, Adiguna di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung, dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun.

Tetapi saat itu Adiguna mengajukan peninjauan kembali (PK). Dan pada 21 November putusan PK-nya keluar. Hukuman Adiguna dikurangi 4 tahun.

Anehnya, saat baru menjalani masa tahanan selama dua tahun Adiguna sudah bisa menghirup udara bebas. Menurut Kepala Rumah Tahanan Salemba, Bambang Sumardiono saat itu, Adiguna mengikuti program cuti menjelang bebas.