Demonstran minta mantan Sekda Kota Bandung dihukum mati

Merdeka.com - Vonis yang dihadapi Edi Siswadi terdakwa kasus suap hakim Setyabudi Tejocahyono diwarnai unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Massa dari Gerakan Ganyang Mafia Hukum itu meminta agar mantan Sekda Kota Bandung tersebut diganjar hukuman mati.

Sama halnya juga dengan terdakwa lain Dada Rosada yang merupakan mantan Wali Kota Bandung. Hanya saja Dada baru akan divonis 28 April mendatang. Tindakan Edi dan Dada selaku penyelenggara negara dengan suap hakim guna meringankan terpidana kasus bansos dinilai telah menghina lembaga hukum.

"Pemimpin yang korup sangat merugikan masyarakat karena semakin membuat rakyat menderita. Rakyat menolak bila koruptor diberi hukuman ringan," kata Koordinator aksi Torkis Paraungan Siregar di sela aksi, Kamis (24/4).

Dia pun kembali mengingatkan kepada Majelis Hakim Nurhakim yang memimpin jalannya persidangan agar tidak sungkan memberi vonis berat terhadap terdakwa. Beberapa terdakwa sebelumnya seperti Setyabudi Tejocahyono dan Toto Hutagalung dinilai diputus terlalu ringan.

Dalam aksinya massa berbaju hitam mulanya berdemo di sebrang PN Bandung. Namun sejumlah massa yang berang berusaha menerobos untuk terus maju bahkan masuk ke PN Bandung. Tapi barikade polisi berhasil menghalaunya.

Pantauan merdeka.com di ruang sidang Edi yang duduk di pesakitan tampak tenang menghadapi sidang vonis. Sedangkan sejumlah keluarga dan kerabat tampak memadati kursi pengunjung.