Demokrat: Quick count jangan jadi patokan, serahkan ke KPU
Merdeka.com - Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarifuddin Hasan mengatakan, hasil hitung cepat pemilu presiden (pilpres) tidak boleh dijadikan patokan. Apalagi, hasil yang diumumkan beberapa lembaga survei berbeda satu dengan yang lain.
"Jangan jadi patokan, serahkan ke KPU. Sekarang ini surveinya terbagi dua, dulu enggak hampir semua sama," pinta Syarief di kediaman SBY, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7).
Syarief mengaku, Demokrat sudah menduga bakal terjadi persaingan ketat antara kedua calon dengan selisih yang tidak jauh berbeda. Apalagi, margin of error dari lembaga survei juga masih cukup besar.
Meski demikian, Syarief yakin masih bisa mengendalikan massa akar rumput pendukung Partai Demokrat di tengah perbedaan hasil hitung cepat. "Pasti (bisa dikendalikan)," ucapnya singkat.
Ketika ditanya SBY biasa percaya dengan hasil lembaga survei, Syarief menggelengkan kepala. Dia menyebut lembaga survei pun sudah terbagi ke dalam dua blok. "Masalahnya sekarang beda-beda. Ada dua blok," tandasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu AMIN Ajak Relawan Kawal Real Count KPU: Jangan Sampai Quick Count Jadi Rujukan Ubah Data
Kubu AMIN menilai, pengawasan terhadap proses perhitungan suara sangat penting.
Baca SelengkapnyaQuick Count PPP di Bawah 4 Persen, Mardiono: Perhitungan Belum Selesai
PPP enggan mengikuti asumsi-asumsi yang berkembang di publik.
Baca SelengkapnyaDemokrat Setuju KPU Tak Tampilkan Grafik Data Pemilu: Belum Valid, Bisa Dinterpretasikan Kecurangan
Zaky sangat menyayangkan bahwa seharusnya formulir C1 bisa secepatnya di unggah ke Sirekap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin soal Posisi PKB: Yang Menang Belum Tahu Siapa, Kok Bergabung ke Siapa
Menurutnya, walau suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di quick count dan real count, pertarungan belum selesai.
Baca SelengkapnyaReal Count KPU: Adian & PDIP Tertinggal, Trah Yasin dan Demokrat Selesai di Kabupaten Bogor?
PPP dan Demokrat terancam kehilangan kursi di Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Quick Count Suara Masuk 97 Persen, Prabowo Kokoh di Puncak 6 Lembaga Survei
Hasil hitung cepat enam lembaga survei dengan suara masuk capai 97 persen lebih, menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh.
Baca SelengkapnyaReal Count KPU: 70 Persen Warga di IKN Kaltim Pilih Prabowo-Gibran
Pasangan Anies-Cak Imin mendapatkan suara dua kali lipatnya yakni 448.046 suara.
Baca SelengkapnyaSahroni: Semua Partai Pendukung yang Menang Quick Count, kalau Dukung Hak Angket itu Jempolan
Sahroni pun meminta agar pemerintah dan pihak lain tak perlu khawatir dengan adanya usulan hak angket.
Baca Selengkapnya