Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat: Quick count jangan jadi patokan, serahkan ke KPU

Demokrat: Quick count jangan jadi patokan, serahkan ke KPU Syarief Hasan. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarifuddin Hasan mengatakan, hasil hitung cepat pemilu presiden (pilpres) tidak boleh dijadikan patokan. Apalagi, hasil yang diumumkan beberapa lembaga survei berbeda satu dengan yang lain.

"Jangan jadi patokan, serahkan ke KPU. Sekarang ini surveinya terbagi dua, dulu enggak hampir semua sama," pinta Syarief di kediaman SBY, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7).

Syarief mengaku, Demokrat sudah menduga bakal terjadi persaingan ketat antara kedua calon dengan selisih yang tidak jauh berbeda. Apalagi, margin of error dari lembaga survei juga masih cukup besar.

Meski demikian, Syarief yakin masih bisa mengendalikan massa akar rumput pendukung Partai Demokrat di tengah perbedaan hasil hitung cepat. "Pasti (bisa dikendalikan)," ucapnya singkat.

Ketika ditanya SBY biasa percaya dengan hasil lembaga survei, Syarief menggelengkan kepala. Dia menyebut lembaga survei pun sudah terbagi ke dalam dua blok. "Masalahnya sekarang beda-beda. Ada dua blok," tandasnya.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kubu AMIN Ajak Relawan Kawal Real Count KPU: Jangan Sampai Quick Count Jadi Rujukan Ubah Data

Kubu AMIN Ajak Relawan Kawal Real Count KPU: Jangan Sampai Quick Count Jadi Rujukan Ubah Data

Kubu AMIN menilai, pengawasan terhadap proses perhitungan suara sangat penting.

Baca Selengkapnya
Quick Count PPP di Bawah 4 Persen, Mardiono: Perhitungan Belum Selesai

Quick Count PPP di Bawah 4 Persen, Mardiono: Perhitungan Belum Selesai

PPP enggan mengikuti asumsi-asumsi yang berkembang di publik.

Baca Selengkapnya
Demokrat Setuju KPU Tak Tampilkan Grafik Data Pemilu: Belum Valid, Bisa Dinterpretasikan Kecurangan

Demokrat Setuju KPU Tak Tampilkan Grafik Data Pemilu: Belum Valid, Bisa Dinterpretasikan Kecurangan

Zaky sangat menyayangkan bahwa seharusnya formulir C1 bisa secepatnya di unggah ke Sirekap.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin soal Posisi PKB: Yang Menang Belum Tahu Siapa, Kok Bergabung ke Siapa

Cak Imin soal Posisi PKB: Yang Menang Belum Tahu Siapa, Kok Bergabung ke Siapa

Menurutnya, walau suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di quick count dan real count, pertarungan belum selesai.

Baca Selengkapnya
Real Count KPU: Adian & PDIP Tertinggal, Trah Yasin dan Demokrat Selesai di Kabupaten Bogor?

Real Count KPU: Adian & PDIP Tertinggal, Trah Yasin dan Demokrat Selesai di Kabupaten Bogor?

PPP dan Demokrat terancam kehilangan kursi di Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Quick Count Suara Masuk 97 Persen, Prabowo Kokoh di Puncak 6 Lembaga Survei

VIDEO: Quick Count Suara Masuk 97 Persen, Prabowo Kokoh di Puncak 6 Lembaga Survei

Hasil hitung cepat enam lembaga survei dengan suara masuk capai 97 persen lebih, menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh.

Baca Selengkapnya
Real Count KPU: 70 Persen Warga di IKN Kaltim Pilih Prabowo-Gibran

Real Count KPU: 70 Persen Warga di IKN Kaltim Pilih Prabowo-Gibran

Pasangan Anies-Cak Imin mendapatkan suara dua kali lipatnya yakni 448.046 suara.

Baca Selengkapnya
Sahroni: Semua Partai Pendukung yang Menang Quick Count, kalau Dukung Hak Angket itu Jempolan

Sahroni: Semua Partai Pendukung yang Menang Quick Count, kalau Dukung Hak Angket itu Jempolan

Sahroni pun meminta agar pemerintah dan pihak lain tak perlu khawatir dengan adanya usulan hak angket.

Baca Selengkapnya