Demo di Makassar Berujung Ricuh, Polisi Amankan 21 Orang
Merdeka.com - Demonstrasi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di depan gedung Pinisi kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani, Kamis (23/10) malam berakhir ricuh. Massa membakar fasilitas di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Makassar yang berlokasi tidak jauh dari tempat unjuk rasa.
"Unjuk rasa tersebut sudah disusupi oleh kelompok Anarko yang memang men-setting untuk membuat kerusuhan. Totalnya ada 21 orang yang diamankan di kejadian semalam. Apakah di antara yang diamankan ini ada orang Anarko, kita masih dalami," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi, Jumat (23/10).
Selain terjadi aksi perusakan, kericuhan itu juga menyebabkan dua warga terluka yakni Reski (19) terkena anak busur di tangan kanan, dan Ahmad Aksa (17), juga kena anak busur di paha kanan.
Adapun fasilitas yang dirusak antara lain CCTV di tiang listrik yang ada di pertigaan Jalan Raya Pendidikan, papan reklame dan mobil ambulans Partai NasDem.
Soal kronologi, Ibrahim Tompo menjelaskan, awalnya sekitar 250 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Makassar dan Gerakan Rakyat Makassar demo di depan gedung Pinisi kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
Berunjuk rasa mulai pukul 16.55 WITA. Mereka menutup separuh badan jalan sehingga arus melambat ke arah selatan Jalan Sultan Alauddin Makassar. Pukul 17.00 WITA, pengunjuk rasa bergeser kearah pertigaan Jalan Raya Pendidikan-Jalan AP Pettarani dengan membakar ban bekas serta menutup total dua arah.
Selanjutnya menahan dua truk kontainer untuk dijadikan panggung orasi, disusul aksi perusakan menggunakan batu dan bambu serta melakukan pembakaran.
"Pukul 21.30 WITA terjadi aksi saling lempar dengan menggunakan batu, petasan serta busur antarwarga dengan kelompok pengunjuk rasa yang sebagian besar telah disusupi oleh kelompok Anarko dari Jalan Raya Pendidikan dengan warga yang merasa sudah tidak sabar dengan penutupan arus lalin," pungkas Ibrahim Tompo.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaRespons Kampus di Makassar Disebut Masuk Daftar Program Ferienjob ke Jerman yang Diduga TPPO
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar Abd Rakhim Nanda membantah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program kerja paruh waktu Ferienjob.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahasiswa UP Sempat Blokade Jalan saat Demo, Pengguna TransJakarta Terpaksa Jalan Kaki
Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten Gelar Aksi Mimbar Rakyat untuk Selamatkan Demokrasi dari Politik Dinasti
Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaDua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaKomisi III: Oknum Polisi Jangan Coreng Netralitas Kapolri
Hal itu disampaikan menyusul adanya informasi dugaan intimidasi oleh oknum polisi terhadap sejumlah civitas akademika.
Baca SelengkapnyaSudah 2 Melapor, Polisi Buka Pengaduan untuk Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila
Sejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaAktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi
Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca Selengkapnya