Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demi BLT, Dua Warga di Kupang Palsukan Kartu Vaksinasi

Demi BLT, Dua Warga di Kupang Palsukan Kartu Vaksinasi Pelaku pemalsuan kartu vaksin dan PCR di Samarinda. ©2021 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Nelsy (35) dan Oscar (36), warga Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur harus berurusan dengan polisi setelah kedapatan memalsukan surat vaksin demi mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT).

Kapolsek Kupang Timur, Iptu Viktor H. Seputra telah menggelar perkara bersama anggota unit Reskrim Polsek Kupang Timur terkait laporan polisi nomor LP/B/29/XI/2021/Sek Kutim/Res Kpg/NTT tanggal 10 November 2021, Senin (29/11) kemarin.

Tindak pidana pemalsuan surat dan menggunakan surat palsu (Kartu vaksin palsu) ini dilaporkan Wiwin Tameno (26) tenaga bantuan kesehatan yang juga warga Desa Oefafi ke Polsek Kupang Timur.

"Kasus ini sudah kita naikkan status dari lidik ke sidik," ujar Viktor H. Seputra, Selasa (30/11).

Menurut Viktor H Seputra, kasus ini melibatkan Nelsy dan Oscar sebagai pihak terlapor. Keduanya melanggar pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.

Ia menjelaskan, saat itu Nelsy mencari orang untuk dibuatkan kartu vaksin dengan harga Rp50.000 bagi yang belum menerima kartu vaksin secara resmi. Sedangkan bagi warga yang belum divaksin, Nelsy mematok surat vaksin palsunya dengan harga Rp100.000.

Informasi itu diketahui oleh seorang warga bernama Adibu, sehingga Adibu mencari orang untuk dibuatkan kartu vaksin dan salah satunya adalah OL alias Oscar. Adibu kemudian mengirimkan data Oscar kepada Nelsy.

"Setelah menerima data, Nelsy mendesain kartu di laptopnya dengan cara memasukan identitas Oscar ke kartu, kemudian mengambil barcode milik orang lain yang sudah divaksin dan memasukkan ke kartu atas nama Oscar," ungkap Viktor.

Selanjutmya Nelsy mencetak kartu vaksin palsu ini di salah satu studio di Kota Kupang. Setelah kartu vaksin beres, Oscar pun menggunakan kartu tersbut untuk mengambil dana BLT di kantor Desa Oefafi.

Saat petugas melakukan verifikasi data, termasuk mengecek di aplikasi Peduli Lindungi, diketahui ternyata Oscar belum divaksin. Penyidik Polsek Kupang Timur sudah memeriksa lima orang saksi dan mengamankan barang bukti, berupa kartu vaksin palsu.

"Rencananya kita akan periksa (saksi) ahli dari Kemenkominfo," kata Viktor H. Seputra.

Polisi juga mengamankan barang bukti lain seperti dokumen berisi data penerima BLT Desa Oefafi, undangan penerima BLT termasuk atas nama Oscar.

Dari pemeriksaan terhadap Nelsy dan Oscar, keduanya mengakui perbuatan mereka. "Selain mengamankan kartu vaksin yang diduga palsu, kita juga sudah amankan laptop dan handphone yang dipakai untuk desain serta printer yang dipakai untuk print kartu," tambah Viktor.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blusukan ke Pemukiman Padat Cengkareng, Airlangga Cek Penerimaan Bansos Warga

Blusukan ke Pemukiman Padat Cengkareng, Airlangga Cek Penerimaan Bansos Warga

Airlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.

Baca Selengkapnya
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.

Baca Selengkapnya
PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi

PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi

Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara

Baca Selengkapnya
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya