Demi beli handphone, judi dan foya-foya, Adi todong rekan kerja
Merdeka.com - Satuan Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Denpasar Barat menangkap seorang pelaku penodongan yang menimpa seorang pegawai toko di Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Denpasar Barat Ajun Komisaris Agus Prihadinika mengatakan, tersangka Adi Arif Hidayat (26) ditangkap pada 21 September 2014 sekitar pukul 22.00 Wita.
"Tersangka ternyata pernah bekerja di toko tersebut tetapi diberhentikan," katanya di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/9).
Menurut dia, peristiwa penodongan yang terjadi pada Selasa (9/9) di depan sebuah toko kue di Jalan Wahidin Denpasar itu berlangsung cepat lantaran tersangka mengancam korban dengan sebilah pisau.
Korban yakni Sugiarto (39) saat itu usai mengambil uang hasil penjualan kue sebanyak Rp 10 juta masuk ke dalam mobil.
Kesempatan itu dimanfaatkan tersangka yang telah mengamati situasi sekitar pukul 08.00 Wita untuk segera merapat korban dan mengacungkan senjata tajam berupa pisau.
Korban yang kala itu ketakutan, akhirnya merelakan uang tersebut dibawa kabur oleh pelaku yang dulu bekerja sebagai sopir di toko kue itu.
"Tersangka kemudian kabur dan membuang pisau itu di sungai terdekat. Pelaku sudah merencanakan aksinya sejak Minggu dengan meminjam motor temannya," katanya.
Polisi akhirnya menangkap pelaku berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, informasi dari masyarakat dan proses penyelidikan.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita uang sisa hasil rampokan sebesar Rp 3,1 juta, sepeda motor dengan nomor polisi DK-4268-ZH, telepon seluler, masker, dan sarung tangan.
Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa uang hasil rampokan itu digunakan untuk foya-foya ke sejumlah kafe, membeli telepon seluler dan berjudi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban mengetahui kartu ATM-nya hilang saat akan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnya