Daya beli warga tinggi, Jabar jadi 'ladang empuk' pengedar narkoba
Merdeka.com - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan menyebut wilayah hukumnya masih menjadi primadona salah satu peredaran narkoba. Barang haram yang datang dari jaringan lokal dan internasional itu menyasar hampir semua lini.
Aparat Ditresnarkoba Polda Jabar baru saja menggagalkan peredaran sekitar 200 kilogram ganja, dan 7,5 kilogram sabu yang diungkap enam bulan ke belakang. Kepolisian menetapkan 2.103 tersangka.
"Jabar masih jadi salah satu target pengedaran narkoba. Bahkan tidak menutup kemungkinan sebagai konsumen, tapi juga beberapa kali jadi produsen," kata Anton usai pemusnahan di Mapolda Jabar, Jumat (17/3).
Seperti halnya dalam kasus yang diungkap, barang haram itu didapat dari beberapa jaringan yang mana salah satunya Malaysia, dan Tiongkok. "Tapi Malaysia paling banyak yakni 90 persen," ungkapnya.
Menurutnya, jaringan Malaysia yang dikendalikan terpidana mati Mr Wong itu sasarannya kebanyakan diedarkan di Jabar. "Mengapa kita masih jadi konsumen. Karena daya beli orang Indonesia terhadap narkoba ini cukup tinggi," imbuhnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca Selengkapnya