Data napi Sulteng tersapu tsunami, polisi andalkan sistem pengenalan wajah
Merdeka.com - Mabes Polri menyatakan sampai saat ini para narapidana yang kabur pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah masih belum kembali lantaran beberapa data tersapu tsunami.
Kabid Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan Mabes Polri sedang berkoordinasi dengan Kementrian Hukum dan HAM untuk mencari para narapidana.
"Yang ada datanya kita akan lakukan pengejaran," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, pencarian mereka seharusnya dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan teknologi yang ada.
"Sekarang kita juga punya teknologi yang cukup canggih, dengan melihat fotonya di muka ini kita juga sudah tahu, dengan facial recognition. Kita juga punya data-data pendukung lain seperti sidik jarinya dia, kemudian ciri-ciri khusus kan semua begitu masuk ke LP pasti dicatat," ungkap ia.
Dia berharap agar pencarian ini dapat berjalan dengan cepat sebelum para narapidana yang buron keluar dari Sulawesi Tengah. Setyo juga khawatir kalau mereka ikut mengungsi dan pihaknya tidak mengetahui ini.
Menyangkut jumlah narapidana yang sudah kembali, Setyo mengaku belum dapat laporan. "Mohon waktu, cek dulu. Karena situasi lagi ini ya. Yang penting sekarang ekonomi dulu. Ekonomi normal, kembali, didukung dengan energi listrik segala macam sudah oke, enggak masalah," jelas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dia mencocokkan data yang dibawa penagih, diduga ada praktik pemalsuan data-data tersebut diduga palsu.
Baca SelengkapnyaWalaupun banyak kendala yang dihadapi, namun Estu tidak pernah menyerah.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Hentikan Sistem Satu Arah dari KM 72 Cipali Hingga KM 414 Kalikangkung Semarang
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaPAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya