'Data BMKG dan Lapan bisa buat antisipasi dini kebakaran hutan'
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di sejumlah provinsi di tanah air. Ke depan, pemerintah diminta lebih memanfaatkan data yang dimiliki BMKG atau LAPAN untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Pasalnya, kedua lembaga tersebut dipastikan secara rutin mengeluarkan peringatan dini.
"Khawatirnya, aparat terkait menganggapnya peringatan itu hanya kebakaran biasa. Jadi, dibiarkan saja," kata Peneliti Paradigma Riset Institut HR Prasetyo Sunaryo dalam pesan singkat, Senin (12/10).
Dia mengatakan, dari data citra satelit LAPAN yang bisa diakses publik misalnya dapat diketahui banyaknya titik api di Sumatera sejak Juli lalu. Sedangkan data BMKG secara harian bisa menunjukkan titik panas dan lokasi terbaru berdasarkan titik koordinat dan wilayah administrasi hingga tingkat kecamatan.
"Antisipasi lebih dini sangat dibutuhkan karena di sejumlah tempat, kasus-kasus pembakaran hutan sangat kompleks pelakunya. Bisa dari unsur perusahaan, tapi jangan tutup mata juga bahwa sebagian warga juga melakukan hal yang sama. Di beberapa tempat sudah jadi tradisi," kata dia.
Selama ini diketahui motif pembakaran lahan beraneka ragam. Dari mulai sekadar membersihkan areal kebun hingga dikarenakan kesengajaan karena mau menanam lada seperti terjadi Bangka Belitung.
"Warga memang membakar lahan dalam skala kecil-kecil. Tapi kalau didiamkan ya jadi banyak juga. Ketika merembet terbawa angin, dia merembet ke lahan milik warga lainnya atau juga korporasi skalanya mendadak jadi amat signifikan. Harusnya zero burning itu berlaku untuk semua pihak," ungkapnya.
Data dari situs BMKG, untuk 9 Oktober lalu titik panas baru banyak terdeteksi di kawasan timur Indonesia. Di Sumatera Selatan ada dua titik panas baru yang terdeteksi di Ulumusi, Empat Lawang, Sumsel.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024
Penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaContoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya