Dalam kondisi babak belur, wasit Agus diperiksa polisi
Merdeka.com - Dalam kondisi babak belur usai dikeroyok oleh ofisial tim PPSM KN Magelang, sebanyak tiga orang wasit dan inspektur pengawas pertandingan (IPP) laga Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang memimpin laga PPSM KN Magelang versus PSIR Rembang diperiksa di Mapolres Kota Magelang, Sabtu (2/6).
Polisi terus menyelidiki pengeroyokan yang dilakukan oleh ofisial. Selain itu, polisi juga menyelidiki dugaan penyuapan.
Selama menjalani pemeriksaan, mereka dikawal ketat oleh beberapa ofisial tim PPSM KN Magelang dan para suporter. Pemeriksaan dipimpin langsung oleh Wakapolres Kota Magelang Kompol Purwanto.
Beberapa ofisial PPSM KN Magelang hanya bisa melihat dari luar aula yang sengaja ditutup oleh petugas. "Pokoknya saya minta kasus indikasi suap PSIR Rembang ke wasit harus diusut tuntas,” kata Syamsuri kepada merdeka.com disela-sela pemeriksaan.
Usai diperiksa di aula, keempat wasit dipindahkan pemeriksaannya ke ruang Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Kota Magelang. Namun, pemeriksaan dilakukan secara terpisah antara 3 wasit dan seorang IPP itu. Tiga wasit diperiksa di ruang intel kemudian IPP diperiksa di ruang Reskrim Polres Kota Magelang.
Kasatreskrim Polres Kota Magelang AKP Kiwiyono mengatakan, pemeriksaan dilakukan sebagai upaya pengungkapan apakah benar-benar telah terjadi dugaan suap yang dilakukan oleh manajer PSIR Rembang berinisial Tri terhadap wasit Agus Muslim.
“Yah kasus ini kami periksa terlebih dahulu dan jangan disimpulkan. Paling tidak kami mintai keterangan dulu. Nanti kalau memang sudah ada laporan kami tinggal mendalami saja,” tegas Kiwiyono.
Polisi sita HP
Sebelum dilakukan pemeriksaan, polisi didesak agar handphone milik Agus disita. Para ofisial PPSM menyakini, HP itu akan menjadi bukti kuat adanya penyuapan.
“Amankan hanphonenya! Amankan hanphonenya! Hapenye disita pak (Hapenya disita pak)! itu ada di saku” teriak para ofisial tim saat Agus digiring dan dievakuasi untuk diamankan di Polres Kota Magelang, Sabtu(2/6).
Untuk menghindari pengeroyokan lebih lanjut, handphone tiga orang wasit yaitu Agus Muslim asal Malang (Wasit Kepala), Ahmad Munawar asal Bandung (Anggota Wasit), M. Andi Irwansyah dari Bandung( Anggota Wasit), Ginandjar dari Bandung (Anggota Wasit) disita. Selain itu, handphone milik Inspektur Pengawas Pertandingan (IPP) Edi Supriatna asal Bandung juga disita.
Saat dievakuasi keempat orang wasit dan IPP itu dikawal ketat oleh aparat TNI-Polri dan kemudian dimasukkan ke dalam mobil Toyota Avanza warna hitam pelat merah bernopol AA 9503 RH milik Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebanyak 11.385 personel dikerahkan mengawal pelaksanaan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca Selengkapnya