Merdeka.com - Pernahkah Anda mendengar menu makanan berbahan baku daging hewan landak? Dari namanya saja sudah terbayang ekstremnya kuliner yang satu ini. Meski tergolong langka, ternyata makanan ini tetap memiliki penggemar tersendiri.

Binatang berduri tajam dan panjang itu memiliki daging empuk. Teksturnya hampir sama dengan daging kelinci, kambing atau ayam. Tak hanya dagingnya, hampir semua bagian tubuh landak memiliki khasiat bila dimakan.

Misalnya saja hati landak yang jika dibakar berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit asma. Kemudian kulitnya dapat dibuat masak menjadi asem-asem. Sedangkan daging dan ekornya bagus untuk membuat 'senjata' pria yang loyo menjadi perkasa.

Makanan hasil olahan daging landak dapat dijumpai di Magelang, Jawa Tengah. Di sana, daging landak dibuat sate. Selain disate, ada juga rica-rica landak, rica-rica buntut landak, sate hati landak dan banyak lagi yang lainnya.

Cara pengolahannya sama seperti hewan-hewan lainnya. Yakni, setelah dikuliti, kemudian dicuci bersih, lalu potong kecil-kecil.

Para pedagang mendapatkan bahan baku dari para pemburu landak yang berburu di daerah Temanggung, Keteb, Wonosari, Baron, dan Boyolali. Hasil buruan kemudian disetor ke pedagang dalam bentuk potongan daging yang siap olah. Pedagang tidak lagi kerepotan mencabuti duri-duri di tubuh landak-landak itu.

Konsumen makanan olahan daging landak dari kalangan menengah sampai bawah atas. Sebagian dari mereka menyantap daging landak karena suka dengan kuliner ekstrem. Tapi ada juga yang menikmati landak sebagai obat untuk meningkatkan vitalitas.

(berbagai sumber)