Curi handphone, Zakaria babak belur dihajar warga
Merdeka.com - Zakaria (44), warga Jalan KH Hasan Basri, Samarinda, Kalimantan Timur, babak belur dihajar warga usai tepergok mencuri ponsel. Beruntung, dia diselamatkan polisi yang datang dan langsung mengamankannya dari amukan warga.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.15 Wita sore. Zakaria masuk ke Gang Masjid, di Jalan Gatot Subroto. Gelagatnya sejak masuk gang, sudah mencurigakan warga sedang nongkrong sore.
"Dia (Zakaria) naik motor Mio. Jadi dari awal masuk di sini, ini orang kok ini gelagatnya aneh, mondar mandir dalam gang sini," kata warga setempat, Armansyah, di lokasi kejadian, Jumat (9/3) sore.
Kecurigaan warga terjawab. Dia terlihat menyambar ponsel, yang diletakkan di dashboard motor matik terparkir di pinggir jalan. Seketika ponsel yang sedang membeli di toko pakaian, berteriak maling.
"Langsung diamankan warga tadi, karena kita ikut meneriaki (maling). Jadi dia enggak bisa apa-apa karena handphone itu ada di tangannya," ungkap Armansyah.
Kontan, Zakaria pun jadi bulan-bulanan amarah warga setempat. Beruntung, petugas Polsekta Samarinda Ilir pun datang, dan bergegas mengamankan Zakaria, yang diketahui bekerja sebagai kuli bangunan itu.
Di kantor polisi, Zakaria mengakui telah mengambil ponsel. Bagi polisi, wajah Zakaria tidak asing lagi. Dia sebelumnya juga pernah dihajar warga, gara-gara mencuri helm. "Dia pernah diamankan Satlantas karena di jalan gangguin cewek. Diamankan karena ternyata waktu itu dia tidak bawa surat-surat motor," kata petugas Polsekta Samarinda Ilir Bripka Hengky.
Hengky juga membenarkan, dia dan personil Polsekta Samarinda Ilir lainnya, bergegas mengamankan Zakaria yang sudah dikepung warga. "Langsung kita bawa ke sini. Karena di TKP tadi dia sudah dikepung warga," ungkap Hengky.
Usai diamankan, Zakaria pun diinterogasi. Hingga pukul 18.15 Wita petang ini, sementara dia meringkuk di penjara Polsekta Samarinda Ilir, untuk penyelidikan lanjutan kepolisian.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaKorban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah puas melakukan aksi bejatnya itu, tersangka kemudian mengembalikan kunci sepeda motor dan handphone milik korban.
Baca SelengkapnyaMotor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaOrang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca Selengkapnya