Curi burung, seorang pemuda di Mataram tewas dihajar 3 remaja
Merdeka.com - MN (21) yang tepergok mencuri burung di wilayah Gatep, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, akhirnya tewas setelah dipukuli oleh tiga warga setempat, Sabtu (17/1) dini hari. Menurut keterangan petugas medis rumah sakit, MN tewas akibat luka dalam pada bagian tubuhnya. Korban sempat dibawa ke rumah sakit namun kemudian dinyatakan telah meninggal.
Kapolsek Ampenan Kompol Arief Yuswanto di Mataram, mengatakan ketiga orang warga tersebut ditetapkan sebagai tersangka dalam penganiayaan terhadap MN hingga tewas. Tiga pemuda berinisial YS (21), NJ (19), dan IR (16) asal lingkungan setempat itu langsung diamankan oleh pihak Kepolisian Sektor Ampenan karena tindakan yang dilakukan mereka dinilai berlebihan hingga menyebabkan orang lain meninggal.
"Mereka saat ini sedang menjalani pemeriksaan. Salah satunya langsung ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram, karena masih di bawah umur," kata Kapolsek seperti dikutip dari Antara, Minggu (18/1).
Dia mengatakan pelaku yang di bawah umur yakni IR nantinya akan diberikan pembinaan di Panti Asuhan Paramitha di Dasan Cermen, Kecamatan Cakranegara. Sedangkan, YS dan NJ akan menjalani penahanan di rutan.
"YS dan NJ akan tetap menjalani proses hukum sesuai dengan aturan," ucap Arief.
Dalam kasus tersebut, tiga pemuda itu akan dikenakan pasal 170 ayat 2 ke 3, junto 351 ke 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). dengan ancaman sedikitnya lima tahun penjara.
Namun, Arief mengatakan, aksi MN yang mencuri dan melakukan perlawanan saat ditangkap oleh tiga pemuda itu akan menjadi pertimbangan dan bukti pembanding terhadap perkara penganiayaan tersebut.
Sementara itu, salah satu tersangka yakni YS menceritakan kepada wartawan kronologis penangkapan MN yang terjadi pada Sabtu (17/1) dini hari. Ia mengatakan, saat itu dirinya bersama IR dan NJ hendak keluar berbelanja ke warung di lingkungan setempat.
Di tengah perjalanan, mereka melihat seorang pencuri sedang mencoba mengambil burung milik warga setempat yang berada di dalam rumah. Melihat aksi tersebut, ketiganya langsung berteriak maling.
"Saat kami teriak maling, dia kaget dan mencoba melarikan diri dengan memanjat tembok rumah," katanya.
Kemudian, saat MN mencoba kabur lewat tembok, ketiganya melempari pelaku dengan batu hingga terjatuh. Saat hendak ditangkap, pelaku melawan dengan mengeluarkan sebuah cutter.
"Saat dia mengeluarkan 'cutter', kami langsung mengambil kayu dan memukulnya. Setelah itu kami bawa ke pak RT," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaTernyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca Selengkapnya