Curhat Pelajar Penikam Begal di Malang Jelang Palu Vonis Hakim Diketuk
Merdeka.com - ZA (18), pelajar penikam begal di Kabupaten Malang akan menjalani sidang putusan atas kasusnya. Siswa SMA Kelas 3 itu menyampaikan curahan hatinya (curhat) sebelum palu hakim diketuk.
ZA tidak banyak bicara, cenderung lebih banyak terdiam. Tampak kegundahan di wajahnya.
"Saya serahkan kepada pengacara saja. Harapannya keputusannya nanti seperti yang disampaikan kuasa hukum saya, bebas," kata ZA usai menjalani sidang keenamnya, Rabu (23/1).
ZA mengakui sedang banyak pikiran termasuk urusan persiapan Ujian Nasional (UN) yang terabaikan selama ini. Pikirannya terkonsentrasi habis untuk menyelesaikan kasusnya.
"UN nanti antara Mei-Juli. Kan tidak ada waktu belajar, ya cukup terganggu, bolak-balik," katanya.
ZA lelah harus balik-balik berurusan dengan kasusnya. Sejak awal kejadian, dia menjalani pemeriksaan di Polres Malang berlanjut terus hingga kemudian persidangan demi persidangan.
ZA bermimpi dapat kembali ke sekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya demi mewujudkan cita-citanya.
"Saya ingin jadi orang sukses saja. Makanya keinginan itu ada (kuliah), melanjutkan. Pikir-pikir dulu saja (melanjutkan ke kampus mana)," ungkapnya.
Situasi sekarang ini membuatnya kesulitan dalam urusan membagi waktu, antara sekolah dan menjalani proses kasusnya. Bahkan kerap izin dari sekolah untuk menyelesaikan urusan pribadinya.
Tetapi konsentrasinya saat ini memang pada kasusnya agar segera selesai dan dengan hasil yang berpihak kepadanya.
"Susah juga (membagi waktunya), karena ada kasus ini. Doakan saja. Sebelum kejadian biasa-biasa saja, seperti anak sekolah lain, sering masuk sekolah," katanya.
Banyak pihak yang memberikan perhatian kepadanya. Beruntung pihak sekolah juga memberikan kemudahan,.
"Saya cerita, sama orangtua dan penasehat hukum," tegasnya.
Sesuai jadwal, sidang ZA akan kembali digelar dengan agenda membacakan vonis hari ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaTak ada perjuangan dan kerja keras yang terbuang percuma. Sosok perwira TNI muda yang satu ini buktinya.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaSelama menjalani kehidupan yang keras di Jakarta, Pak Beno belajar arti penting dari pantang menyerah.
Baca Selengkapnya