Curhat Maria Felicia anggota Paskibraka si pembawa baki
Merdeka.com - Maria Felicia Gunawan siswi SMAK Penabur Gading Serpong, pembawa baki bendera merah putih mengaku kekhawatiran berkecamuk dalam dirinya saat ditugaskan menjadi pembawa baki.
Secara khusus, Maria khawatir dirinya akan tergelincir saat menuruni anak tangga Istana Merdeka.
"Kan krusial, kalau saya salah naik tangga katakanlah tergelincir, apalagi pas turun," kata Maria di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Selain itu, Maria juga mengkhawatirkan langkah kakinya saat menuju tiang bendera. Sebab langkah kaki Maria akan terhalang baki bendera pusaka.
"Terus waktu bawa bendera, kita kan enggak tahu jalan di depan kita ada sesuatu jatuh atau apa, benderanya ada angin kencang terus benderanya missed," papar Maria.
Meski banyak kekhawatiran berkecamuk, Maria mengaku bisa mengatasinya berkat gemblengan selama latihan.
"Karena sudah dipersiapkan dengan baik dan di kasih motiviasi sama kaka pembina,
kepercayaan yang di kasih sama temen-temen," imbuh Maria.
Tidak mudah bagi Maria untuk terus tersenyum di saat dirinya sedang dipenuhi kekhawatiran meski sudah mendapat gemblengan selama latihan. Maria pun mengeluarkan berbagai jurus agar senyumnya bisa terus mengembang.
"Saya pikirin terus yang bahagia, kalau pikirin terus saya senyum terus. Saya mikir orangtua saya, rasanya orangtua saya sudah di situ, enggak mungkin saya cemberut," ungkap Maria.
Maria mengaku mendapat banyak pelajaran selama karantina untuk menjadi Paskibraka. Kedisiplinan diakui Maria sudah melekat dalam dirinya.
Kesempatan menjadi anggota Paskibraka, khususnya menjadi pembawa baki bendera pusaka merupakan pengalaman sekali seumur hidup. Oleh sebab itu, Maria mengku sangat bersyukur.
"Buat saya ini kesempatan yang dikasih Tuhan tidak dua kali," tutup Maria.
Maria mengaku bangga bisa mendapat kesempatan tersebut. Menurutnya, penentuan dirinya yang menjadi pembawa baki bendera pusaka baru dilakukan menjelang upacara.
"Seneng sih bangga pastinya. Fix-nya tadi pagi, kurang tahu jam berapa, sekitar dekat-dekat pengibaran. Jadi tadi pagi langsung ditentukan, ya ini pegang baki," kata Maria.
Maria mengaku dirinya sempat tegang mendapat kesempatan tersebut. Menjadi sorotan seluruh masyarakat Indonesia, dirasa berat oleh Maria.
"Yang pasti takut mengecewakan, gak bisa kasih yang terbaik, itu ada rasa khawatir, pokoknya takut rasa khawatir karena kan sudah dikasih kepercayaan sama kakak pelatih, sama teman-teman juga untuk petugas pengibaran, untungnya bisa beri yang terbaik dan lancar," papar Maria.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamanan tingkat tinggi diterapkan oleh Paspampres sebelum Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 dilaksanakan pada Kamis (17/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaMenghadiri pernikahan anak penjaga rusa, Jokowi tak segan masuk ke gang sempit.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tak kuasa menahan tangis hingga terduduk di pangkuan sang ibunda saat menerima kenyataan yang ada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaTak ada orang yang siap dengan perpisahan terlebih berpisah dengan belahan jiwanya.
Baca SelengkapnyaTerpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaSedikit berbeda dari yang lain, ia menuangkan kesan ‘militer’ dalam cara membangunkannya.
Baca Selengkapnya