Curahan Hati Jerinx Soal Vaksinasi dan Perpecahan di Indonesia

Merdeka.com - Musikus I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx mengungkapkan, dirinya dihujat setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Dia menyampaikan keluhannya tersebut melalui akun media sosial Instagram miliknya yakni @true_jrx.

"Rasialisme & Vaksinisme. 'Memilih divaksin dihujat setengah negara. Belum divaksin eh dihujat oleh setengahnya lagi'. Bisakah diskriminasi ini dihentikan? Apa bedanya vaksinisme dengan rasisme yang mengkotak-kotakkan manusia atas dasar ras nya?" tulis akun tersebut seperti dikutip merdeka.com, Senin (16/8).

"Apa? Kan kita tak bisa memilih ras kita, sedangkan kalau vaksin kita masih bisa menolaknya? Benar. Namun sadari juga bahwa tak semua vaksin isinya sama," sambung Jerinx.

Menurutnya, sebelum seseorang melakukan vaksinasi alangkah baiknya lebih dulu melakukan diskusi atau memperbanyak referensi.

"Karena di akhir nanti, banyak dari kita memang benar-benar mesti divaksin karena tidak punya pilihan lain (sama konsepnya dgn retorika rasisme) selain divaxx untuk bisa survive dan kembali menafkahi keluarganya," ujarnya.

"Carilah vaxx teraman untuk saat ini; sinovac. Dan ingat jangan buru-buru, selalu konsul dulu dengan Dokter kepercayaan anda. Manusia tidak semuanya bisa divaxx," tambah Jerinx.

Dia menegaskan, jika dirinya bukanlah orang yang anti dengan vaksinasi melainkan anti dengan otoritarianisme dan fasisme. Apalagi, vaksinasi yang ia lakukan itu berdasarkan suka rela dirinya sendiri.

"Saya tidak anti vaxx. Saya anti otoritarianisme dan fasisme. Saya divaxx tidak ada yg maksa juga. Proses vaksinisasi saya lakukan dgn suka rela atas inisiatif sendiri," tegasnya.

"Sekali lagi saya bersumpah saya tidak ada dibayar/diendorse untuk ini. Yang lain ada yang berani bersumpah gak?" tutupnya.