Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita perwira muda tegur TNI arogan usai setop bus pakai senjata

Cerita perwira muda tegur TNI arogan usai setop bus pakai senjata nanok soeratno. ©sumber biografi nanok soeratno

Merdeka.com - Kelakuan anggota Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Sersan Dua Yoyok telah mempermalukan institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Gara-gara emosi kendaraannya bersenggolan dengan motor, pelaku langsung menembak mati Japra dengan melepaskan tembakan ke arah kepala korban.

Akibat tindakannya tersebut, Yoyok tak hanya terancam dipenjara paling lama 20 tahun, tapi kariernya sebagai anggota TNI segera berakhir. Penghentian kariernya itu diberikan atas perintah dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Tindakan arogan tentara hingga melepaskan tembakan tak sekali ini terjadi. Korbannya tidak main-main, mereka adalah para perwira muda yang akan menjalani pendidikan kemiliteran tingkat lanjut.

Kisah ini ditulis dalam buku biografi Marsekal Pertama (Purn) Nanok Soeratno berjudul 'Kisah Sejati Prajurit Paskhas' karya Beny Adrian, yang diterbitkan Kompas Gramedia cetakan pertama tahun 2013. Tidak ada satupun perwira muda yang baru lulus tersebut bakal mengalami kejadian tidak mengenakan sepanjang kariernya.

Ketika itu, sejumlah perwira muda baru saja lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU). Setelah menjalani liburan, mereka diperintahkan merapat ke sejumlah Landasan Udara (Lanud) untuk menjalani pendidikan sesuai bidang yang dipilih. Nanok dan rekan-rekannya saat itu mengikuti praktik kesenjataan di Lanud Sulaiman.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, para perwira muda ini segera beranjak pulang. Namun, di tengah perjalanan mereka dihentikan beberapa tentara yang berasal dari Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat, sekarang Korpaskhas).

Para senior tersebut rupanya ingin menumpang bus yang ditumpangi Nanok dan rekan-rekannya. Namun, sopir bus tak menggubris mereka dan terus melanjutkan perjalanan. Rupanya, hal itu membuat mereka kesal dan lantas menembakkan senjatanya ke udara.

Sontak saja, tembakan tersebut membuat sejumlah siswa sedikit ketakutan, mengingat para senior tak main-main menembak. Alhasil, sopir bus memilih menghentikan kendaraannya. Belum sempat mendekati, sebagai perwira muda, Nanok langsung turun dari bus dan membentak para prajurit tersebut.

"Mau apa kalian?" teriaknya.

Rupanya, para prajurit itu baru saja pulang dari medan pertempuran. Rasa bangga yang berlebihan membuat mereka bertindak seenaknya, ditambah lagi TNI Angkatan Udara belum menyediakan pelatihan pasca-pertempuran, sehingga membuat emosi tentara-tentara itu tak terkendali.

Tanpa menunjukkan rasa takut, perwira muda ini menghardik mereka. Meski sempat terlibat adu mulut, para tentara arogan tersebut akhirnya mengalah dan meminta maaf. Alhasil, bus bisa kembali melanjutkan jalan, tentunya tanpa tambahan penumpang.

Kejadian tersebut tak terlupakan dalam ingatan Nanok. Bahkan, dia berangan-angan untuk dapat memegang kendali Kopasgat.

"Tunggu saatnya nanti, saya akan pimpin kalian menjadi prajurit yang profesional," kata Nanok dalam lamunannya. Janji itu segera terealisasi, tepatnya tahun 1999, Nanok pun dipercaya untuk menjadi Komandan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Truk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka
Truk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka

Kecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.

Baca Selengkapnya
Tersangkut di Atap Bus, Pria 27 Tahun Gagal Bunuh Diri
Tersangkut di Atap Bus, Pria 27 Tahun Gagal Bunuh Diri

Aksinya gagal karena diduga saat pelaku loncat ke bawah JPO bersamaan dengan bus yang melintas.

Baca Selengkapnya
Cerita Sesaat Setelah Sopir Bus Primajasa Terlibat Kecelakaan, Telepon Keluarga dengan Nada Lirih
Cerita Sesaat Setelah Sopir Bus Primajasa Terlibat Kecelakaan, Telepon Keluarga dengan Nada Lirih

Dengan suara bergetar Heri, sopir bus Primajasa yang selamat dari kecelakaan menghubungi keluarganya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Fakta Kecelakaan Bus Rombongan SMAN 1 Sidoarjo di Tol Ngawi - Kertosono, Awalnya Hindari Truk Pecah Ban
5 Fakta Kecelakaan Bus Rombongan SMAN 1 Sidoarjo di Tol Ngawi - Kertosono, Awalnya Hindari Truk Pecah Ban

Bus terbalik usai terdapat truk yang tiba-tiba berada di depannya setelah alami pecah ban dan oleng.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Bus Pahala Kencana Tabrak Truk di Tol Tembalang, Dua Orang Meninggal, Lima Luka Ringan
Bus Pahala Kencana Tabrak Truk di Tol Tembalang, Dua Orang Meninggal, Lima Luka Ringan

Polisi saat ini masih memburu keberadaan sopir bus.

Baca Selengkapnya
Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta
Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta

Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang

Baca Selengkapnya