Cerita pemilik nikahsirri.com saat diusung PDIP di Pilkada Banyumas 2008
Merdeka.com - Pemilik nikahsirri.com, Aris Wahyudi tercatat pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Banyumas pada Pilkada 2008. Saat itu dia diusung oleh PDIP. Sejak awal, di internal partai banteng moncong putih sendiri Aris bukan kandidat yang diunggulkan. Tapi jalan nasib berkata lain, beberapa tokoh yang mendaftar ke PDIP tiba-tiba mengundurkan diri, menyisakan Aris Wahyudi seorang sebagai calon yang memenuhi syarat administratif dan mesti diusung.
PDIP sendiri merupakan partai mentereng di Banyumas dengan perolehan kursi terbanyak yakni 16 atau 311.540 suara saat Pemilu legislatif 2004. Tapi hasil akhir Pilkada Banyumas 2008, justru memposisikan Aris Wahyudi paling buncit dengan perolehan suara 10,92% atau 321.106. Aris Wahyudi keok meski punya kendaraan partai paling meyakinkan dalam situasi politik Banyumas kala itu.
"Sedih ya sedih, kalau boleh sakit hati ya sakit hati, karena ini sebuah bencana bagi PDIP Kabupaten Banyumas," kata Suherman, mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Banyumas dua periode 1998-2003, 2004-2009 saat dihubungi Merdeka.com via sambungan telepon, Selasa (26/9).
Herman mengingat, di tahun 2008 suasana batin kader-kader DPC PDIP Banyumas dari tingkat bawah hingga DPC sejatinya akan mengusung Bambang Priyono untuk maju dalam calon Bupati Banyumas. Hanya saja, pada hari terakhir akan diwawancara oleh DPP, Bambang Priyono secara mendadak mengundurkan diri hingga membuat DPC PDI Banyumas bingung menentukan siapa calon berikutnya yang akan diusung. Aris Wahyudi, merupakan satu-satunya pendaftar yang tersisa memenuhi syarat administratif.
"Berkaitan dengan diusungnya Aris Wahyudi, sebelumnya kami sempat sampaikan ke calon-calon yang lain bahwa DPC PDIP Banyumas akan usung Bambang Priyono. Saat calon yang lain memilih mundur, Aris Wahyudi justru tetap mendaftar. Kami terima, kami catat, saat itu berarti ada 3, hanya untuk Mardjoko (akhirnya terpilih sebagai Bupati Banyumas 2008-2013) memang sempat akan mendaftar ke PDI Perjuangan cuma terlambat. Saya persilakan cuma kalau bisa akses ke DPP atau ke pusat kami persilakan sebab DPC sendiri sudah tutup," kata Herman.
Herman menjelaskan, selain tidak dapat berfikir panjang sebab hanya miliki dua calon, akhirnya Aris Wahyudi mendapatkan rekomendasi. Di mata Suherman, Aris Wahyudi dikenalnya sebagai profesional muda yang sukses di Jakarta, ahli programer, lulusan luar negeri dan berasal dari Majenang, Cilacap.
Aris Wahyudi terpaksa diusung, meskipun bukan calon yang sebenarnya diinginkan oleh partai. "Calon yang sangat tidak diinginkan. Calon yang lain kurang bagaimana, Pak Mardjoko jelas asli Banyumas. Tetapi sudah komitmen, ya mesti dijalankan," tutur Herman.
Herman pun menilai dari visi misi Aris Wahyudi sebagai calon Bupati juga tak menarik. Tetapi, Aris tergolong mampu mengolah situasi dan mencuri perhatian masyarakat Banyumas salah satunya datang dari Jakarta ke Purwokerto menggunakan helikopter.
"Barangkali tidak ada calon Bupati lain yang datang dari Jakarta ke Purwokerto dengan helikopter, sesuatu yang baru dan fenomenal. Tapi untuk perolehan suara saya sudah lupa, tapi ya memalukan," jelasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi mengatakan, langkah ini merupakan ikhtiar untuk bergotong royong menuntaskan sejumlah program pembangunan di Kota Pahlawan.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 8 hari akan diselenggarakan Pemilu 2024 untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan bahwa Banyuwangi merupakan mayoritas santri dan warga NU meningkatkan peluang kemenangan AMIN.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyiapkan delapan nama sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Baca Selengkapnya