Cerita Para Pencari Suaka, Ditolak Warga Hingga Jatah Makanan Dibatasi
Merdeka.com - Penolakan warga terhadap keberadaan pengungsi Warga Negara Asing (WNA) pencari suaka, bertebaran di Perumahan Daan Mogot Baru, Jakarta Barat. Di lokasi itu, terdapat penampungan sementara para pencari suaka.
Warga Perumahan menolak eks Gedung Kodim dijadikan penampungan pencari suaka. Ragam komentar dan cerita datang dari para pencari suaka. Abdul khaliq misalnya. Pria asal Afghanistan itu mengaku tak punya pilihan lain. Selain tinggal sementara waktu di tempat ini.
"Kami di Indonesia tidak bisa memilih ingin tinggal di mana," kata Abdul ketika ditemui, Minggu (14/7/2019).
Diakuinya, hidup di penampungan jauh lebih aman dan nyaman dibandingkan di trotoar jalan. Dia merasa sangat terbantu.
"Kami sangat tertolong. Di sini kami mendapatkan makan dan minum gratis," ujar dia.
Berbeda dengan Abdul khaliq, Abdul Rahman justru merasa lebih nyaman tinggal di Trotoar Kalideres. Menurut dia,jumlah pengungsi yang tinggal di penampungan jauh lebih banyak.
"Di sini ramai-ramai. Di sini kalau mandi tunggu dua jam," ujar dia.
Kondisi ini memengaruhi ketersediaan makanan. Sementara jika mereka hidup di jalanan, banyak warga yang memberikan makanan secara gratis. Sementara di penampungan tidak begitu.
"Kalau di sini makan dibatasi. Ada satu pun saling rebutan. Pusing di sini banyak berantem," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaMayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca Selengkapnya