Cerita Mahfud MD Pendapatannya Menurun Setelah Jadi Anggota BPIP
Merdeka.com - Mahfud MD bercerita mengenai gaji yang diterima dirinya saat menjadi anggota Badan Penerapan Ideologi Pancasila (BPIP). Dia mengaku, upah yang diterimanya lebih kecil dibanding menjadi konsultan pihak lain.
Hal itu disampaikan dalam acara Bincang seru Mahfud MD bertajuk Inspirasi, Kreasi, dan Pancasila di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).
Dia menjelaskan, masuknya dirinya ke BPIP malah membuat pemasukannya turun. Sehingga tidak ada maksud mendukung pihak politik tertentu.
"Saya ini guru besar, dapat gaji sebagai guru besar tuh tunjangan guru besar Rp30 juta tunjangan kehormatan Rp9 juta, karena saya BPIP itu dikembalikan ke negara, jadi gaji saya malah turun dari guru besar," ujar Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menjelaskan, tak lagi menerima upah dan tunjangan sebagai guru besar. Menurutnya, pemasukannya saat ini tergolong kecil sebesar Rp63 juta yang hanya berasal dari BPIP.
Dia pun rela tak menjadi konsultan tertentu yang gajinya lebih menggiurkan.
"Dan harus berhenti jadi konsultan-konsultan yang bayarnya lebih dari Rp100 juta dan saya tidak harus ngantor, orang logonya pasang di sini jadi advisor, oh saya enggak bisa ngantor nanti, bapak namanya kami cantumkan gini gaji Rp150 juta tiap bulan hanya cantumkan nama. Saya harus berhenti dari itu," terang Mahfud.
Mahfud menjelaskan, dirinya masuknya ke BPIP bukan untuk mengambil keuntungan pribadi. Dia juga mengaku tak pernah menggunakan fasilitas yang diberikan negara sebagai anggota BPIP.
"Jadi saudara jangan berpikir berpikir saya masuk kesitu gajinya besar, enggak, mana saya gunakan fasilitas, saya berhak dapat rumah disitu, enggak saya ambil, saya dapat mobil enggak saya ambil, anda tanya kesana ke kementerian keuangan, tanya ke BPK, kan sekarang jaman keterbukaan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dikatakan Mahfud saat menjawab peserta dalam diskusi bertajuk 'Tabrak Prof! digelar di Lampung, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaJika ditekan seseorang untuk memilih nama-nama tertentu, dia pun menyarankan untuk di-iyakan saja. Tetapi pada hari H nanti, silakan memilih sesuai hari nurani.
Baca SelengkapnyaSelama berkampanye pun, Mahfud turut dititipkan semangat memberantas korupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud mengakui ada hal yang ditakutinya apabila dirinya terlibat dalam kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaMahfud berpesan kepada pegawai Kemenko Polhukam agar jangan terlibat gerakan politik
Baca SelengkapnyaMahfud juga menekankan pentingnya memilih pemimpin dari track record atau rekam jejak.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini mengklarifikasi plintiran di medsos soal ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, KPU maupun Bawaslu tidak bisa dilakukan angket.
Baca SelengkapnyaProfil eks Pnaglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang dikabarkan akan dilantik sebagai Menko Polhukam.
Baca Selengkapnya