Merdeka.com - Apa yang terjadi di Bandung ini seolah hanya terjadi dalam cerita-cerita film dewasa. Meski kasus demikian kasus ini benar-benar terjadi.

Seorang kuli bangunan berinisial AS memiliki seorang selingkuhan bernama YS. laki-laki berusia 45 tahun itu sudah sejak 2007 lalu menjalin asmara terlarang dengan YS yang seorang janda.

AS sendiri sudah punya istri. Namun tidak hanya YS, AS juga menyetubuhi kedua anak YS yang masih remaja. Bahkan YS sendiri sudah tahu jika anaknya telah digauli oleh AS.

Lalu bagaimana kasus tersebut bisa terjadi. Dan mengapa YS diam saja anaknya digauli oleh AS, sang selingkuhan? Berikut kasus yang menggegerkan Bandung tersebut:

Tukang bangunan selingkuhi janda dan 2 anaknya

Petualangan AS (45) akhirnya terhenti sudah. Pria yang bekerja sebagai kuli bangunan tersebut ditangkap Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung belum lama ini.AS ditangkap lantaran telah mencabuli dua putri YS yang merupakan selingkuhannya. Dua putri itu Y (20) dan IA (17).Sejak 2007 lalu AS dan YS memang memiliki hubungan tanpa ikatan alias pasangan selingkuh. Padahal AS sendiri memiliki istri sah. Tak puas birahi AS terhadap YS (janda), dia lampiaskan juga kepada salah satu putri YS yakni Y. Tak hanya Y, sang adik IA juga ditiduri oleh AS.

Anak selingkuhan hamil oleh AS

Tak hanya berselingkuh dengan ibunya, YS, sang anak Y dan IA juga dinodai oleh AS. Bahkan Y sudah digaulinya sejak beberapa tahun lalu hingga hamil."Si pelaku ini menyetubuhi Y berkali-kali pada masih usia 15 tahun, bahkan sampai memiliki anak," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Ngajib di Mapolrestabes Bandung, Senin (20/10). Perbuatan pelaku dilakukan tanpa sepengetahuan ibu korban.Ulah AS kian keji. September 2014 lalu, AS mencabuli seorang lagi anak selingkuhannya yakni I yang tak lain adik korban. "Korban yang kedua ini dicabuli pelaku sebanyak empat kali," ungkapnya.

Hamili anak selingkuhan, AS malah diberi rumah kontrakan

Apapun dilakukan YS agar tetap mendapat 'jatah' dari AS, sang selingkuhan. Bahkan ketika mengetahui AS menodai anaknya, Y (20), YS tidak mempermasalahkannya. YS ingin tetap dekat dengan AS.AS ditangkap jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung pada awal Oktober 2014 lalu berkat laporan dari bibi korban.AS dijerat pasal 81, 82 UU RI No 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan anak. Adapun ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara. "Sebenarnya saya sudah mau lari dari YS. Tapi karena ngejar saya terus akhirnya saya pacari anaknya saya juga terbuka kepada YS," katanya di Mapolrestabes Bandung, Senin (20/10).Dengan harapan jika dia berpacaran dengan anaknya akan diusir oleh YS. "Tapi bukan diusir, malah terus ngejar dan akan bilang ke istri saya akan datang ke rumah," ungkapnya.Y yang kini berusia 20 tahun hamil telah memiliki anak hasil dari hubungan dengan AS.  "Saya juga bilang sama ibunya (YS) kalo saya hamili (Y) tapi bukannya diusir saya malah di kasih kontrakan buat hidup sama Y," ungkapnya.

Setelah disetubuhi 4 kali, putri kedua mengadu

Kasus perselingkuhan yang membuat geger di Bandung terungkap setelah IA mengadu kepada bibinya. AS sejak 2007 lalu memang berselingkuh dengan YS, ibu dari IA.Namun tidak hanya sang Ibu, AS juga merusak kakaknya, Y. Bahkan Y hamil dan melahirkan anak hasil perbuatan AS. Tak puas dengan Ibu dan kakaknya y, AS lalu mencoba ke IA (17).Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Mokhamad Ngajib mengatakan, IA yang disetubuhi AS sempat mengancam akan membakar rumah ibunya jika dia terus menjadi budak napsu AS. "Korban memberitahukan kejadian yang dialaminya tersebut kepada IY bibinya. Dan IY pun melaporkannya kepada pihak kepolisian," katanya di Mapolrestabes Bandung, Senin (20/10).Y yang pernah menjadi budak birahinya sejak 2007 kini telah memiliki anak yang berusia lima tahun. "Saya sudah menikah siri (dengan Y)," kata AS yang wajahnya ditutup topeng di Mapolrestabes Bandung.AS ditangkap jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung pada awal Oktober 2014 . Dia dijerat pasal 81, 82 UU RI No 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan anak. Adapun ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.