Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita kepala BNPT bertemu eks teroris Umar Patek di Lapas Porong

Cerita kepala BNPT bertemu eks teroris Umar Patek di Lapas Porong kepala bnpt bersama umar patek. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius melakukan kunjungan ke Lapas kelas 1, Porong, Sidoarjo untuk menemui mantan bomber, Umar Patek. Langkah ini sebagai upaya mengurai masalah terorisme dari hulu sampai hilir

"Kami dari BNPT mempunyai program untuk mendatangi lapas-lapas, khususnya untuk mendatangi para narapidana kasus terorisme. Kami berharap dengan kedatangan ke lapas-lapas mereka (napiter) bisa berubah selama dalam masa penahanannya," ujar Suhardi dalam keterangannya, Selasa (15/8).

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan bahwa keinginan untuk berkunjung ke Lapas Porong ini sudah diinginkannya sejak lama. Apalagi beberapa bulan lalu dirinya juga mendengar langsung dari mantan kombatan lainnya, Ali Fauzi jika Umar Patek ingin bertemu dengannya.

Umar merupakan narapidana terorisme kasus Bom Bali I. Dia dikenal sebagai salah satu perakit bom terbaik di dunia. Selain Umar, Suhardi juga bertemu Ismail Yamsehu, Asep Jaya dan Samsudin alias Fathur. Ketiganya tersangkut kasus Ambon.

"Mendengar itu saat peresmian masjid dan pesantren Baitul Muttaqien di Desa Tenggulun, Lamongan, kemarin saya minta kepada Irjen Hamidin (Deputi III BNPT) untuk menemui Umar Patek di Lapas Porong karena saya saat itu masih belum ada waktu. Sekarang saya punya waktu untuk bertemu sama para napi terorisme lainnya yang ada di Porong ini," jelasnya.

Alumni Akpol tahun 1985 ini mengatakan di dalam pertemuan tersebut pihaknya saling berdiskusi mengenai apa yang dirasakan para napiter saat ini dan juga memberikan imbauan-imbauan agar menjadi orang yang berguna.

"Saya ingatkan mereka bahwa kita boleh punya masa lalu, tapi kita juga punya masa depan. Selain itu kita sama-sama belomba-lomba dalam kebaikan, kita melupakan masa lalu jadi mari kita merajut hal-hal yang baik. Imbuan ini bukan kepada mereka saja, tapi juga dengan keluarganya," jelasnya.

Untuk itu mantan Kapolda Jawa Barat ini berharap dengan adanya imbauan semacam ini akan lebih menyadarkan para napiter, apalagi ini menjelang perayaan HUT Kemerdekan RI ke-72 di mana banyak di antara mereka yang sudah sadar atas perbuatan masa lalunya yang salah.

"Kita melihat teman-teman napi sudah banyak kesadaran dan kita perlihatkan ini mudah-mudahan betul dari hati yang ikhlas, jangan cuma semata-mata karena tidak ikhlas atau sementara," tuturnya.

Untuk itu pihaknya akan terus melakukan pendekatan-pendekatan dengan memberikan nasihat-nasihat terhadap para mantan kombatan yang dulunya salah jalan untuk dapat kembali ke masyarakat dengan baik.

"Kita melakukan pendekatan dengan menggunakan hati, bukan hanya kepada yang bersangkutan saja, kepada keluarganya pun sepanjang untuk hal baik akan kita fasilitasi dengan baik," ujarnya.

Terkait permintaan Umar Patek terhadap status kewarganaegaraan istrinya yang belum menjadi WNI, mantan Wakapolda Metro Jaya ini berjanji akan melakukan koordinasikan dengan otoritas pemerintahan berwenang untuk mengurusi masalah tersebut.

"Saya dengar sudah ada usulan dari Lapas kepada Dirjen Pemasyarakatan, tentunya nanti akan kita komunikasikan tingkat atas, bagaimana aturannya sehingga juga ada solusi-solusinya. Karena kita punya aturan SOP dan sebagainya yang akan kita komunikasikan," katanya.

Usai dari Lapas Porong, Suhardi melanjutkan perjalanan menuju Tulungagung untuk menghadiri acara silaturahmi yang diselenggarakan lembaga pembelajaran Alquran, Institute of Qur'an Reading and Application (IQRA), di Hotel Crown, Tulungagung. Acara tersebut dihadiri para elemen masyarakat seperti kiai, ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat daerah.

Suhardi mengatakan di zaman global seperti saat ini yang segala macam informasi sangat terbuka lebar membuat penyebaran paham radikal terorime sudah mulai sistemik dan sangat mengkhawatirkan. Doktrin ideologi radikal bisa menyerang siapa saja, tidak peduli itu anak muda atau tua saja, kaum intelektual pun bisa saja terpengaruh paham radikal terorisme.

"Penyebaran paham radikal sekarang ini sudah sangat gawat sekali. Sudah tidak ada sekat. Tidak ada daerah yang steril dari radikalisme, Tulungagung pun tidak (steril). Ingat, doktrin ideologi bisa menyerang siapa saja. Kalau kita tidak gerak cepat untuk mengawasinya tentunya ini akan membahayakan terhadap anak-anak kita nantinya dan tentunya bangsa ini sendiri," jelasnya.

Dalam acara bertema Islam Rahmatan Lil-Alamin, mantan Kabarekrim Polri ini memberikan pencerahan dalam rangka menjaga dan mengamalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta amalan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Mantan Kadiv Humas Polri ini mengingatkan akan kerentanan generasi muda terhadap pupusnya nilai kebangsaan dan paham radikalisme.

"Kita perlu perkuat lagi resonansi kebangsaan anak muda, ingatkan lagi mereka akan nilai-nilai persatuan kebangsaan kita. Perkembangan teknologi dan globalisasi juga mempengaruhi anak-anak kita. Jadi mari kita lebih peka dan jaga generasi muda dari pengaruh negatif yang dapat meluruhkan kebangsaan dan radikalisme," tandasnya.

Dalam kunjungannya tersebut Suhardi didampingi Deputi I BNPT bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi III BNPT bidang Kerjasama Internasional Irjen Pol Hamidin dan Direktur Deradikalisasi Irfan Idris.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Masih Berpangkat Kolonel, Prajurit Ini Berani Bilang Mantan Panglima TNI Sombong

Masih Berpangkat Kolonel, Prajurit Ini Berani Bilang Mantan Panglima TNI Sombong

Seorang prajurit TNI berpangkat kolonel pernah berani bilang ke mantan Panglima TNI sombong gara-gara pesan tidak dibalas.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.

Baca Selengkapnya
Deretan Aksi Kriminalitas Alenus Tabuni, Anggota KKB Ditangkap Satgas Damai di Puncak Papua

Deretan Aksi Kriminalitas Alenus Tabuni, Anggota KKB Ditangkap Satgas Damai di Puncak Papua

Alenus Tabuni telah diamankan di Posko Operasi Damai Cartenz-2024 di Kabupaten Puncak untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.

Baca Selengkapnya
Santri Bakar Ponpes di Siak karena Sakit Hati Karena Sering Dibully Ditangkap, Bersikukuh Tak Melakukan

Santri Bakar Ponpes di Siak karena Sakit Hati Karena Sering Dibully Ditangkap, Bersikukuh Tak Melakukan

serangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960

Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960

Sosok pria berpangkat Brigadir Jendera TNI ini memberikan dampak yang besar bagi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya