Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita gendang Djimbe asal Blitar di Piala Dunia 2010

Cerita gendang Djimbe asal Blitar di Piala Dunia 2010 Gendang Djimbe. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak banyak orang yang tahu, bahwa Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan dua tahun yang lalu menggunakan alat kesenian budaya dari Indonesia. Ya, gendang Djimbe asal Blitar turut menyemarakkan pesta bola empat tahunan.

Gendang Djimbe berukuran 70 cm didatangkan dari Desa Santren, Kecamatan Kepajen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur. Desa Santren dikenal sebagai kawasan pengrajin kendang. Yang produknya sudah diekspor ke berbagai negara.

"Gendang Djimbe diekspor ke berbagai negara. Salah satunya ke Afrika Selatan dan dipakai saat pembukaan Piala Dunia 2010," kata Wawan (42), salah seorang pegawai pengrajin gendang saat bernincang dengan merdeka.com di Blitar, Jawa Timur, Minggu (15/7).

Home Industri milik Haji Thohari (65) yang dibangun sejak 1990 itu mempekerjakan sekitar 30 orang memproduksi berbagai jenis gendang.

Adapun macam kendang yang diproduksi H Thohari seperti Gendang Sentil, Gendang Jawa, Gendang Ketipung, Gendang Djimbe dan macam kendang lainnya.

"Gendang-gendang ini dibuat berdasarkan pesanan, ukuran dan jumlah. Pada umumnya, pesanan datang dari China, Afrika Selatan dan negara-negara Timur Tengah," jelas Wawan sambil menunjukkan macam jenis kendang.

Wawan bekerja di tempat H Thohari sudah cukup lama, kurang lebih 6 tahun. Pria ini berasal dari Suku Sunda, Kabupaten Tasikmalaya.

Menurut Wawaan, pada perhelatan Piala Dunia tahun 2010 lalu, order kendang dipesan tiga bulan sebelum produksi. Sedangkan dari berbagai macam kendang tersebut di atas, gendang Djimbe adalah jenis kendang yang paling banyak diminati konsumen.

"Mungkin karena bentuk gendang Djimbe yang kokoh, besar, tinggi serta bunyi yang nyaring, menjadikan gendang Djimbe disukai dan digunakan sebagai alat tabuh pada Piala Dunia," ungkap Wawan.

Kayu yang digunakan untuk membuat gendang ini adalah jenis kayu Mahoni. Dikarenakan pohon ini memiliki kualitas yang bagus, tahan lama, dan mudah diukir.

Proses pembuatan sebuah gendang dimulai dari pemotongan kayu Mahoni, dibubut, dipelitur atau diberi warna, diukir, dikeringkan, diberi kulit.

"Masing-masing proses pembuatan sebuah gendang dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Kulit yang digunakan untuk gendang-gendang ini dari kulit kambing karena bunyinya nyaring," kata Wawan.

"Untuk harganya bervariasi, tergantung ukuran dan model yang dipesan oleh konsumen. Ada yang mulai dari Rp 10.000, Rp 20.000 hingga Rp 250 ribu, nggak terlalu mahal lah," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ciri Berlian Asli yang Gampang Dikenali, Simak Ulasannya

Ciri Berlian Asli yang Gampang Dikenali, Simak Ulasannya

Ada beberapa ciri atau tanda yang dapat Anda kenali untuk membedakan berlian asli dan palsu.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Candi Ngempon di Semarang, Dulunya Diduga Menjadi Tempat Penggemblengan Para Calon Empu

Fakta Menarik Candi Ngempon di Semarang, Dulunya Diduga Menjadi Tempat Penggemblengan Para Calon Empu

Pada awal masa penemuannya, warga mengira ada emas di dalam batu-batu candi itu.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara

Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara

Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak

Baca Selengkapnya
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.

Baca Selengkapnya
Gemas Lihat Durian Melimpah, Ibu Rumah Tangga di Jombang Iseng Bikin Pancake Kini Omzetnya Rp7 Juta per Bulan

Gemas Lihat Durian Melimpah, Ibu Rumah Tangga di Jombang Iseng Bikin Pancake Kini Omzetnya Rp7 Juta per Bulan

Tak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.

Baca Selengkapnya
Daftar Diskon-Diskon Makanan Usai Nyoblos Pemilu 2024

Daftar Diskon-Diskon Makanan Usai Nyoblos Pemilu 2024

Syarat dapat diskon hanya menunjukkan jari bertinta ungu saat membeli produksi di toko atau tenan.

Baca Selengkapnya
Wafat di Usia 51 Tahun, Simak Jejak Karier Sopyan Dado Pemain Sinetron Tukang Ojek Pengkolan dan Bajaj Bajuri

Wafat di Usia 51 Tahun, Simak Jejak Karier Sopyan Dado Pemain Sinetron Tukang Ojek Pengkolan dan Bajaj Bajuri

Sopyan Dado mulai bekerja di dunia hiburan sejak tahun 1986.

Baca Selengkapnya