Cerita Dee Lestari Gudangkan 5 Ribu Novel Perdananya
Merdeka.com - Untuk mencapai satu titik kesuksesan dibutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Termasuk dalam hal menelurkan sebuah karya sastra yang kemudian bisa meledak dan bahkan diangkat menjadi film. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh novelis Dee Lestari saat berbicara dalam talk show literasi di Jember.
"Saya memang dari sejak SD sudah hobi membaca dan menulis. Kalau tidak salah, ketika kelas 5 SD, saya sudah coba menulis novel dari hasil khayalan saya sendiri," tutur perempuan bernama asli Dewi Lestari Simangunsong di Jember, Sabtu (14/9).
Meski bisa menghasilkan buku perdana di usia SD, Dee saat itu belum terpikir sama sekali bahwa jalan hidupnya kelak akan menjadi seorang penulis buku profesional.
"Sama sekali tidak terpikir akan jadi penulis full-time. Kala itu saya hanya bermimpi bisa punya buku sendiri yang banyak di rak," kenangnya.
Jalan hidup sebagai penulis buku professional baru mulai dicobanya ketika usianya memasuki 24 tahun. Lantas tercetus ide, mengapa dirinya tidak menerbitkan buku dan merealisasikan angan sekilas sebagai penulis yang sempat terlintas di masa kecilnya.
Meski sempat mapan di blantika music tanah air, Dee mengaku mulai mengawali karir baru sebagai penulis dengan mengalir apa adanya. Tanpa rencana yang muluk-muluk.
"Bahkan saya tidak mengerti cara menyasar pasar pembaca buku. Karena harapannya ketika menulis hanya enak dibaca sendiri. Pokoknya saya ingin punya buku sendiri yang dicetak, gitu aja," terangnya.
Namun meski begitu, Dee tidak main-main kala itu. Meski baru mulai serius, dia sudah memiliki manuskrip berupa Supernova (Supernova 1: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh (2001)). Karena tidak mengerti strategi pasar, Dee mengemas karya perdananya dengan kemasan yang relatif sederhana. Bahkan, dia merogoh koceknya sendiri untuk membiayai ongkos cetak.
"Saat itu modalnya bisa buat cetak 5.000 eksemplar. Padahal, untuk menjadi buku best seller hanya perlu laku 3.000 eksemplar," ungkap perempuan kelahiran Bandung 43 tahun silam itu.
Meski demikian, Dee sempat kecewa ketika Supernova 1 selesai dicetak. Pasalnya hasil cetakan buku perdananya itu tidak rapi. Bahkan karena itu, pengorbitan Supernova 1 terancam gagal.
Kekecewaan Dee melihat sampul novel perdananya itu karena dirinya termasuk orang yang cukup perfeksionis. "Saya nggak mau dong hasil cetakan buku pertama saya itu nggak rapi. Akhirnya saya cetak lagi 2.000 eksemplar. Sedangkan 5.000 eksemplar yang nggak rapi tadi saya masukkan ke gudang. Jadi total saya cetak 7 ribu, meski yang diedarkan cuma 2 ribu eksemplar," ungkapnya.
Lantaran hal itu, Dee sempat disebut sebagai orang gila. Namun perfeksionisme Dee itu tidak sia-sia. Karya perdananya itu meledak di pasaran yang membuatnya kian semangat untuk terus berkarya.
"Dua ribu eksemplar perdana yang dilempar ke pasaran itu, langsung ludes. Jujur saya terkejut karena itu di luar perkiraan," katanya.
Karena cepat ludes, Dee lantas berubah pikiran terhadap 'nasib' lima ribu bukunya yang ia gudangkan. Akhirnya, dia memutuskan melempar 5 ribu eksemplar novel Supernova I itu ke masyarakat. Dee memilih segmen kampus sebagai sasaran utama. Tak heran, jika kemudian novel ini melejit dari kalangan kampus.
Seperti dua ribu eksemplar sebelumnya, lima ribu eksemplar buku yang semula dianggap 'berkemasan buruk' itu ternyata ludes dalam waktu singkat. "Total 7 ribu eksemplar habis terjual dalam waktu sekitar setengah bulan," kenang alumnus Universitas Katolik Parahyangan itu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya untuk membaca cerita dewasa lucu yang bikin ngakak di kala waktu senggang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dikemas dengan bahasa daerah, cerita lucu Sunda menghadirkan tawa dan senyum saat membacanya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cerita lucu masa kecil singkat yang bikin tertawa meski sederhana.
Baca SelengkapnyaUsaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman
Baca SelengkapnyaBerikut cerita seorang pria yang disamperin dan disuapi Ibu-Ibu tak dikenal saat dirawat sendirian.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, kedepannya dibuatkan surat suara khusus dalam bentuk buku atau lainnya yang lebih memudahkan
Baca Selengkapnya"Tadi malam sekitar pukul 21.00 Wib, saya diterima beliau di kediaman, dan belajar cepat, karena beliau dengan bersemangat," kata AHY
Baca Selengkapnya