Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita-cerita lucu saat arak-arakan Jokowi

Cerita-cerita lucu saat arak-arakan Jokowi Kirab Jokowi-JK. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dilantik di gedung MPR pada Senin (20/10) kemarin. Keduanya kemudian menuju kawasan Sudirman untuk bertemu dengan relawan dan pendukungnya.

Jokowi -JK pun diarak oleh ribuan warga dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana. Keduanya naik kereta kuda hingga depan gerbang pintu Istana.

Saat arak-arakan itu, banyak kejadian-kejadian unik dan lucu. Baik itu menimpa Jokowi atau pun masyarakat yang antusias mengikuti rombongan presiden baru itu.

Berikut cerita-cerita lucu saat arak-arakan Jokowi:

Jokowi-JK kegerahan

Jokowi dan JK saat diarak mengenakan pakaian rapih dengan setelan jas, dasi dan peci. Awalnya mereka cuek saja diarak di tengah panasnya matahari dengan pakaian formal.Namun, tak berselang lama, Jokowi melepas jas, dasi dan peci. Dia hanya mengenakan kemeja dengan tangan digulung.JK yang semula berpakaian rapih akhirnya tak kuat menahan gerah. Dia ikut melepas jas serta dasi.Setibanya di depan gerbang Istana, keduanya kompak menyeka keringat dan memakai jas serta dasi untuk mengikuti acara penyambutan.

Jokowi hampir jatuh

Setelah diarak dengan kereta kuda sejak Bundaran HI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai di Istana Merdeka pukul 14.20 Wib, Senin (20/10), untuk mengikuti acara penyambutan yang dilakukan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena saat diarak Jokowi sudah melepas jas, dasi dan pecinya, dia mencoba untuk memakainya kembali.Namun saat akan mengenakan jas hitam tersebut, Jokowi yang masih berada di atas kereta kuda nyaris terjatuh. Hal ini karena dia kehilangan keseimbangan saat akan memasukkan lengan ke dalam jasnya.Beruntung, sang ajudan yang berada di belakang Jokowi sigap. Ajudan dari TNI Angkatan Darat itu langsung menahan bahu sang presiden, sampai dia mendapatkan keseimbangannya kembali.

Anak SMP kehausan karena kehabisan uang

Bocah-bocah yang masih berseragam sekolah SMP, rela tidak pulang ke rumah demi menyaksikan pesta rakyat di Monas. Mereka pun datang dengan modal nekat, tanpa uang jajan sepeser pun.Reihan (12) siswa SMP Negeri 38 Jakarta, mengaku kehabisan uang karena langsung berangkat dari sekolah. Mereka berdua berangkat setelah jam belajar berakhir."Habis uangnya padahal haus," kata Reihan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (20/10).M Junaidi salah seorang teman Reihan mengatakan, dirinya ke Monas berniat untuk menyaksikan pagelaran musik. Meski tidak berbekal apa-apa dia ingin menyaksikan langsung musik dalam pesta rakyat.

Kaki terlindas motor Paspampres

Devin (25) seorang wanita asal Magelang, yang ikut melihat iring-iringan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Semanggi, mengalami insiden kecil. Kakinya terlindas motor gede anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)."Pas desak-desakan pengen liat Jokowi, saya kelindas motor pengawal presiden yang pakai baju hitam," kata Devin saat berbincang dengan merdeka.com, di kawasan Semanggi, Jakarta, Senin (20/10).Dia mengaku sangat kesakitan ketika terlindas motor itu dan ingin menangis. Namun dia, sadar dirinya sudah dewasa.Permintaan maaf pun terlontar dari Paspampres. Meski demikian, dia masih kesakitan karena hanya mengenakan sendal jepit.

Jaga Jokowi, anggota TNI malah kecopetan

Sungguh apes nasib David Budiman (39). Seorang anggota TNI Satuan Garnisun ini malah kehilangan dompet dan handphone (HP) saat ikut melakukan pengamanan arak-arakan rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).Menurut pengakuannya kepada merdeka.com, David kala itu sedang membantu para Paspampres menghalau kerumunan massa yang berebut mendekat ke arah Jokowi dan JK, saat rombongan macet di Bunderan HI. Usai rombongan sampai di Istana, David baru menyadari jika kantong belakang celananya sudah kosong melompong."Saya kan lagi nahan massa tuh, waktu Jokowi mau pindah dari mobil ke kereta kencana. Udah selesai saya cek kantong belakang HP sama dompet udah enggak ada," keluh David, Senin (20/10).David yang bertugas memakai seragam preman itu mengaku kehilangan KTA, KTP, SIM C, dan uang tunai Rp 500.000. Sedangkan dia enggan menyebutkan berapa kerugian atas kehilangan HP-nya tersebut.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Cerita di Balik Dasi Kuning Jokowi saat Berkunjung ke Jepang
Ada Cerita di Balik Dasi Kuning Jokowi saat Berkunjung ke Jepang

Jokowi memadukan dasi kuning dengan jas serta celana bewarna biru gelap dan kemeja putih.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah
Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah

Kemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye

Hal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye

Baca Selengkapnya