Cerita anggota DPRD cantik nyaris diperkosa sesama anggota DPRD
Merdeka.com - Kasus pemerkosaan semakin tidak pandang bulu. Bahkan seorang anggota dewan juga nyaris menjadi korban dari keganasan pelaku tindak asusila.
YPS, seorang anggota DPRD Kota Pematang Siantar, Sumut, nyaris menjadi korban pemerkosaan pada akhir bulan September lalu. Ironisnya lagi, pelaku pemerkosaan tersebut juga anggota DPRD alias rekan YPS.
YPS sendiri adalah anggota DPRD termuda di Siantar dari fraksi Hanura. Sedangkan sang pelaku yang dilaporkan tersebut adalah DTS, anggota DPRD Siantar dari fraksi Golkar.
Lalu bagaimana cerita aYPS yang nyaris diperkosa tersebut? Berikut ceritanya:
YPS nyaris diperkosa di hotel
YPS mengadukan pelecehan seksual dan percobaan perkosaan yang dilakukan DTS itu ke Mapolres Pematang Siantar, Senin (20/10) petang. Dalam laporannya, JPS mengaku dilecehkan dan coba diperkosa di Hotel Siantar pada 30 September 2014. Kejadian itu berawal ketika dia meminta bantuan DTS untuk mengurus sertifikat tanah. Setelah sepekan, 30 September 2014, DTS menelepon JPS dan menyatakan sertifikat sudah selesai. Perempuan muda itu diminta mengambilnya di sebuah bengkel di Kota Pematang Siantar.YPS dan DTS pun bertemu di bengkel itu. Selanjutnya mereka makan siang dan berencana kembali ke kantor DPRD Pematang Siantar Siantar.Tidak sesuai rencana, DTS justru membawa YPS ke arah Parapat. "Saya ketakutan. Ngapain pula dia bawa saya ke Parapat. Saya minta diturunkan. Karena saya berontak dan ketakutann terus diarahkan ke jalan kota. Saya bilang sama dia, Kok tega kali abang samaku. Aku bukan cewek murahan yang bisa kau ajak ke mana-mana," beber YPS di Mapolres Siantar.Setelah putar balik ke Kota Pematang Siantar, DTS bukannya mengemudi ke kantor DPRD, dia malah masuk ke Siantar Hotel.Sesampainya di hotel, sekitar pukul 13.15 WIB, DTS memaksa YPS turun dan membawanya ke dalam kamar. Di kamar itu, perempuan itu mengaku dibanting ke tempat tidur dan nyaris diperkosa.
Pelaku tak bisa buka korset, korban batal diperkosa
Sesampainya di kamar hotel, pelaku, DTS mencoba memperkosa korban. Korban kemudian dipeluk dan diciumi bertubi-tubi dengan paksa. "Saya menjerit-jerit tapi nggak ada yang datang," kata YPS.Namun korban selalu meronta-ronta. YPS juga berusaha berteriak sekuat tenaga namun usahanya kemudian sia. Namun YPS tidak sempat disetubuhi DTS karena ketika itu dia mengenakan korset. Laki-laki tidak mampu membukanya. "Saya bersyukur pakai korset, jadi saya tidak sampe dinodai," katanya.
Pelaku merasa tidak bersalah dan terus mengganggu YPS
Setelah gagal, DTS mengantarkan YPS ke kantor DPRD Pematang Siantar. Namun, akibat kejadian itu, YPS trauma untuk masuk kantor di Gedung Dewan. Terlebih sehari setelah kejadian, DTS masih mengganggunya. "Dia bilang, 'tanpa kehadiranmu kantor sepi, Dik'. Berarti kan dia merasa nggak bersalah," ucap YPS.Peristiwa pelecehan seksual itu diceritakan YPS kepada keluarganya. Mereka sempat berkoordinasi dengan Partai Golkar membicarakan kasus itu.
Korban akhir lapor polisi
YPS dan keluarga tidak langsung melaporkan kasus pelecehan seksual itu ke polisi. Dengan alasan untuk menjaga marwah DPRD Pematang Siantar, YPS dan keluarga berusaha menempuh jalur lain. Namun, karena DTS tidak juga meminta maaf, pihak keluarga mengadukan kejadian itu ke polisi. "Saya berpikir kejadian ini tak bisa dibiarkan dan saya pun melaporkannya hari ini," ujar YPS.Sementara itu, polisi masih memproses laporan YPS. "Laporannya sudah kita terima dan masih harus gelar kasus. Kita masih memeriksa dulu, kalau cukup bukti akan kita teruskan," kata Kapolres Siantar AKBP Slamet Loesiono saat dihubungi merdeka.com.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
291 dari 575 orang anggota dewan dinyatakan hadir dalam rapat paripurna itu.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Baca SelengkapnyaSemua anggota DPRD DKI akan menerima THR tahun ini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hanya 69 Anggota DPR Hadir Paripurna Pengesahan UU DJK, 234 Orang Izin dan 272 Absen
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.
Baca SelengkapnyaHal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPartai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaGerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnya