Cerita anggota Brimob diserang puluhan TNI di Markas Cianjur
Merdeka.com - Persaingan antara TNI dan Polri tidak ada habisnya, sensitivitas antar keduanya memang sangat tinggi. Bicara masalah prestasi mereka mungkin bisa saling klaim lantaran tugasnya sebagai pelindung masyarakat dan juga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kejadian saling serang antar anggota TNI dan Polri sudah banyak terjadi. Kali ini di Cianjur, seorang anggota Brimob berpangkat Bhayangkara Dua (Bharada) Asep Dedi diserang lantaran cekcok mulut dengan seorang anggota TNI Yon Armed di wilayah Cianjur.
Saat ini anggota Brimob tersebut harus dirawat intensif di RSPAD Jakarta untuk merawat luka akibat serangan yang dilakukan puluhan TNI tersebut. Bagaimana kisah seorang anggota Brimob Bharada Asep Dedi bisa diserang oleh puluhan anggota TNI tersebut? Berikut cerita anggota Brimob diserang puluhan TNI di Markas Cianjur.
Cekcok mulut dengan anggota TNI di jalan
Anggota Brimob Bhayangkara Dua (Bharada) Asep Dedi harus mengalami perawatan medis lantaran dikeroyok anggota TNI, di Cianjur kemarin malam. Asep yang merupakan anggota Satbrimob Polda Jabar itu sebelumnya terlibat adu mulut dengan salah satu anggota TNI Yon Armed wilayah Cianjur.Informasi yang berhasil dihimpun wartawan, kejadian cekcok tersebut sudah reda di tempat. Setelah adanya cekcok di Jalan sebenarnya sempat mereda, dan mereka pergi dari tempat cekcok itu.
Mako Brimob diserang oleh 30an anggota TNI
Setelah meredanya cekcok tersebut, tak disangka Markas Komando (Mako) Brimob Cianjur diserang oleh sekitar 30 orang anggota TNI yang merangsek masuk untuk menghajar salah seorang anggota brimob berpangkat Bhayangkara Dua (Bharada), Asep Dedi. 30 Anggota Yon Armed tersebut langsung menyerang Asep sehingga mengalami luka parah di tubuh dan kepalanya. Hal itu dibenarkan Kasatbrimob Polda Jabar Kombes Pol Waris Agono."Korban diserang oleh oknum anggota Armed di asrama," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (8/8).Terkait motif dia menduga ada salah paham antara dua aparat itu. Lantaran tak terima anggota Armed yang menggunakan sepeda motor merangsek asrama dan melakukan penyerangan.
Baru 8 pelaku diamankan kepolisian
Pelaku pengeroyokan terhadap anggota Subden IV Cipanas Den B Brimob Cipanas Cianjur Satbrimob Polda Jabar, Asep Dedi, sudah diamankan. Mereka adalah anggota TNI AD asal Yon Armed di wilayah Cianjur.Hal itu disampaikan Kapendam III/Siliwangi Kolonel M Affandi saat dihubungi wartawan, Jumat (8/8). "Pelaku sudah kita amankan," katanya. Hanya saja terkait jumlah dia belum mengetahui pasti.Pihaknya mengaku baru akan mendatangi lokasi dan mengusut insiden memalukan dua aparat negara tersebut. "Saya rencana mau ke Cianjur."Kasat Brimob Polda Jabar Kombes Pol Waris Agono menyebut ada delapan pelaku yang sudah diamankan dari insiden pengeroyokan terhadap anggotanya tersebut. Adapun saat penyerangan terhadap Asep Dedi diperkirakan berjumlah 40 orang.
Korban dalam perawatan serius di RSPAD Jakarta
Kasatbrimob Polda Jabar Kombes Pol Waris Agono mengatakan bahwa anggotanya yang bernama Asep kini dirawat di RSPAD Jakarta setelah sebelumnya harus dirawat di RS Cimacan."Korban diserang oleh oknum anggota Armed di asrama, saat ini sudah berada di RSPAD," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (8/8).Saat ini Bhayangkara Dua (Bharada) Asep Dedi harus mengalami perawatan medis intensif lantaran dikeroyok TNI, di Cianjur kemarin malam.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaBegini suasana latihan ala anggota Brimob yang dikenal keras sampai ditembaki laras panjang.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Brimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dipimpin oleh komandan yang gagah, kali ini ada sejumlah anggota Brimob yang pasrah 'diperintah' sosok menggemaskan.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaJubir Menhan Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Anies Baswedan telah mengarang cerita soal anggaran alutsista bekas
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pilpres, TPN Ganjar Minta Pemungutan Ulang Lawan Anies dan Batalkan Kemenangan Prabowo
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca Selengkapnya