Cekcok dengan pacar, kedok Agus sebagai provos gadungan terbongkar

Merdeka.com - Kedok Agus Hari Setiawan (28) sebagai provos gadungan terbongkar setelah dia terlibat cekcok dengan pacar. Warga Jalan Jamin Ginting, Pasar V, Padang Bulan ini pun diikat dan diserahkan ke polisi.

Selama ini Agus mengaku kepada pacarnya kalau dia merupakan personel Kepolisian dengan pangkat brigadir, yang bertugas sebagai provos di Polresta Medan. Perempuan bernama Maya Sari Lubis (33) itu percaya saja.

"Aku berkenalan dengannya waktu mengurus SKCK di Mapolresta Medan sekitar 6 bulan lalu. Waktu itu dia mengaku provos di sana," jelas Maya di Mapolsek Sunggal, Kamis (1/10).

Penyamaran Agus akhirnya terbongkar, Rabu (30/9). Bermula dari kedatangannya ke indekos Maya di Jalan Setia Budi, Pasar II, Medan. Dia mengendarai sepeda motor dan mengenakan seragam provos lengkap.

Maya dan Agus ternyata cekcok di dalam kamar. Ketika itu, Maya meminta agar Agus mengembalikan uang tunai Rp 1,5 juta, sebentuk kalung dan cincin emas, serta ponsel miliknya.

"Selama pacaran dia sering berbuat kasar dan menendangku. Hartaku juga habis dibuatnya. Kalau tidak dikasih, dia marah. Dia juga pernah bawa perempuan ke kamar kosku saat aku pulang kampung," papar Maya.

Pertengkaran antara Agus dan Maya mengundang perhatian pemilik indekos, Y Boru Nainggolan dan penghuni lainnya. Mereka mencoba melerai.

Namun, situasi bukannya menjadi tenang. Agus malah naik pitam dan meminta Y Boru Nainggolan dan penghuni indekos untuk tidak ikut campur. Dia mengancam akan menembak orang yang menentangnya.

Diancam, Y Boru Nainggolan tidak tinggal diam. Dia menghubungi kerabatnya Kapten Cba M Nainggolan yang berdinas di Kodam I Bukit Barisan. Perwira ini kemudian datang ke lokasi.

M Nainggolan kemudian meminta Agus menunjukkan kartu tanda anggota. Namun pemuda itu tidak dapat memperlihatkannya.

Ketahuan sebagai provos gadungan, Agus pun ditangkap. Kedua tangannya diikat tali. Dia kemudian diserahkan ke Polsek Sunggal.

Di kantor polisi, Agus mengaku pernah gagal saat mencoba Akademi Kepolisian pada 2005. Meski begitu, dia tetap membeli seragam polisi. "Aku beli komplet," akunya.

Polisi masih menyelidiki kasus ini. "Pelaku masih diperiksa. Kita juga mengamankan sepeda motor Honda Vario beserta seragam lengkap provos dan satu ransel," jelas Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Nur Istiono.