Cegah MERS dan Ebola, Dirjen PHU siapkan 3 Posko kesehatan
Merdeka.com - Maraknya virus Ebola dan MERS di Tanah Suci, menjadi perhatian serius penyelenggara haji di Indonesia. Untuk mengantisipasi agar calon haji Indonesia tak tertular, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menyiapkan 3 posko layanan kesehatan bagi jamaah haji di Mekkah, Madinah dan Armenia.
"Tiga posko ini bisa diakses jamaah haji jika obat ringan yang diberikan sudah tidak mampu menyembuhkan gejala-gejala sakit," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) PHU Abdul Djamil, di Solo belum lama ini.
Djamil menjelaskan, saat penerbangan haji nanti, di setiap kloter, disiagakan seorang dokter dan 3 perawat yang bisa secepatnya melakukan antisipasi. 3 perawat tersebut akan lebih waspada memantau kondisi calon haji.
"Kami yakin, Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan langkah antisipasi yang diperlukan. Pemerintah Arab Saudi saat ini juga melakukan pembatasan kunjungan dari warga negara yang dianggap menjadi asal Ebola," imbuhnya.
Pihaknya meminta calon haji benar-benar menjaga kesehatan. Jika merasa tidak enak badan, ia menyarankan jamaah segera berkonsultasi kepada dokter atau perawat yang bertugas di masing-masing kloter.
"Layanan kesehatan kami akan mengikuti pergerakan jamaah. Kami juga terus mengimbau kepada jamaah agar makan yang cukup, jangan terlalu lelah saat ibadah. Kalau lelah akan lebih rentan terkena serangan penyakit," paparnya.
Dalam kesempatan sama, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sludjatmoko mengatakan dengan merebaknya virus Ebola dan MERS, harus ada perhatian khusus dari penyelenggara haji. Dia meminta kepada maskapai untuk memberikan tisu basah dengan ukuran yang lebih besar.
"Jika diperlukan, Kementerian Kesehatan bisa menyediakan cairan antiseptik untuk jamaah," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca Selengkapnya