Cara Pemkot Surabaya Kelola PKL: Relokasi ke Sentra Wisata Kuliner
Merdeka.com - Pedagang kaki lima atau biasa disebut PKL, sering kali menjadi buah persoalan tersendiri diberbagai kota besar di Indonesia. Wacana penataan kembali PKL agar kota menjadi lebih enak dipandang dan tertib mengemuka.
Pengalaman semacam ini juga pernah dialami oleh kota Surabaya. Sebagai kota metropolis terbesar kedua setelah Jakarta, Surabaya juga memiliki masalah dengan para pedagang kaki lima.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menceritakan, bukan persoalan mudah melakukan penataan terhadap para pedagang kaki lima. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak dapat dilakukan.
Seperti halnya yang pernah dilakukan oleh Pemkot Surabaya saat melakukan penataan PKL. Saat itu, di berbagai wilayah di Surabaya, banyak dipenuhi PKL. Mereka banyak berjualan di area para pejalan kaki alias trotoar, di taman, pinggir jalan dan lokasi lain.
"Mereka biasanya berjualan di tempat-tempat yang terlarang, seperti trotoar, pinggir-pinggir jalan dan lain sebagainya," ujarnya, Rabu (28/8).
Dalam mengatasi persoalan penataan PKL, Pemkot Surabaya memiliki solusi tersendiri. Namun, dia mengakui, hal itu hanya berlaku untuk para PKL yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Surabaya.
"Ya kita kan menaungi warga Surabaya. Para PKL dengan identitas warga Surabaya, kita rangkul. Untuk warga luar Surabaya, kita kembalikan ke daerah asal masing-masing," katanya.
Salah satu caranya, Pemkot membentuk sentra-sentra PKL. Saat ini, sudah ada sekitar 44 sentra PKL yang berdiri di seluruh wilayah Surabaya. 44 sentra PKL tersebut menampung sekitar 1.300 lebih PKL binaan.
"Sentra PKL itu sekarang kita namai sentra wisata kuliner. Kita menampung sekitar 1.300 pedagang," tambahnya.
Tidak hanya sekedar menempatkan para PKL tersebut ke dalam sentra-sentra kuliner, Pemkot Surabaya juga memberikan manajemen yang modern. Ia mencontohkan, dalam hal administrasi keuangan, sentra kuliner tersebut membangun satu layanan pembayaran laiknya kasir.
Dengan adanya manajemen tersebut, para PKL sudah tidak perlu lagi memusingkan masalah transaksi pembayaran. "Jadi mereka hanya perlu meningkatkan pelayanan saja. Mereka tidak perlu pegang uang, melayani sambil pegang uang kan tidak higienis, jadi transaksinya langsung dengan kasir," tegasnya.
Ia juga bercerita, jika merelokasi para pedagang tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Halangan pertama, para PKL tersebut banyak yang enggan berpindah tempat sesuai keinginan Pemkot karena takut sepi pembeli.
Untuk mengatasi persoalan itu, Pemkot pun melakukan sosialisasi dengan memasang pemberitahuan soal relokasi pedagang. "Ya banyak alasan lah, tapi setelah kita tata dengan lebih baik, kita sosialisasikan dengan baik, semua akhirnya ya berjalan dengan baik pula," katanya.
Lalu, apakah semua sentra PKL tersebut sukses? Ia mengakui tidak semuanya sukses, meski terhitung kecil. Ia mencontohkan ada salah satu sentra PKL yang sepi, lantaran ditinggal pedagang. Dia menganalisis, hal itu dikarenakan para pedagang tersebut komoditi yang dijual memang tidak membutuhkan tempat.
Mereka cenderung menjajakan barang dagangannya dengan cara mobile. "Mereka ada yang tidak butuh tempat, menjajakan secara mobile. Sehingga tidak terpakai," ujarnya.
Kini, manfaat yang diperoleh dari penataan ini tidak hanya dirasakan oleh para PKL. Namun, tata kota juga menjadi lebih baik, bersih dan indah.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, Kapolresta Pekanbaru Cek Gudang Logistik KPU
Kombes Jeki juga mengingatkan kepada KPU Kota Pekanbaru untuk mempersiapkan secara maksimal terkait keamanan gudang.
Baca SelengkapnyaAda Pohon Tumbang di Jalur KRL Pondok Ranji-Kebayoran, Catat Pengalihan Rute Perjalanan Kereta
Sebuah pohon tumbang di jalur Kereta Rel Listrik (KRL) antara Stasiun Pondok Ranji - Stasiun Kebayoran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPolresta dan Pemkot Pekanbaru Gelar Istigasah Demi Pemilu Damai
Kombes Jeki berharap melalui istigasah bersama ini jadi momentum meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKronologi Petugas Dishub DKI 'Nemplok' di Kap Mobil, Pengemudi Disetop Malah Acungkan Jari Tengah
Sudinhub Jaksel menjelaskan kronologi petugas Dishub naik ke kap mobil di kawasan Setiabudi dan terbawa sampai ke Menteng.
Baca SelengkapnyaFOTO: Alat Peraga Kampanye Melunturkan Keindahan Pemandangan Ibu Kota Jakarta
Ada ratusan bendera parpol terpasang di pembatas plastik jalur sepeda (stick cone) di Jalan Rasuna Said.
Baca SelengkapnyaKini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaMencicipi Pecel Legendaris Surabaya yang Buka Tengah Malam, Pelanggannya Orang Pulang Dugem
Pelanggan datang dalam kondisi sempoyongan usai menenggak minuman beralkohol jadi pemandangan biasa bagi penjualnya
Baca Selengkapnya