Canggihnya heli Mi-17, alutsista andalan TNI AD di medan tempur
Merdeka.com - Keberadaan helikopter jenis Mi-17 V5 buatan Rusia menjadi salah satu alutsista yang mampu menyedot perhatian pengunjung. Dari sisi bodi, heli jenis ini nampak gagah ketika bersanding dengan tank, ranpur dan alutsista andal milik AD lainnya.
Mantan pilot Mi-17, Kapten Norman Fandi N Datu menyebutkan, helikopter tersebut merupakan produk pabrikan Rusia yang dibeli Indonesia pada 2008 lalu. Heli ini dilengkapi dua mesin Klimov TV3-117VM turboshaft yang membuat pergerakannya lebih lincah dari varian-varian sebelumnya.
Meski demikian, Mi-17 bukan heli serbu seperti kembarannya, yakni heli Mi-35 yang juga dimiliki AD. Sebagai kendaraan angkut personel, heli tersebut mampu menampung 28 personel ditambah feature anti-peluru.
"Ini heli angkut pleton, heli ini juga anti-peluru," beber dia.
Sejak dibeli Indonesia, Mi-17 sudah diterjunkan ke daerah-daerah konflik, di antaranya Papua. Atau kelompok-kelompok yang dianggap bisa mengganggu keutuhan NKRI.
"Turun ke medan tempur hanya mengatasi orang tak dikenal, seperti OPM di Papua," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaVIDEO Detik-Detik 2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan Lalu Jatuh Saat Latihan, 10 Tentara Tewas
Baca SelengkapnyaKeduanya telah dievakuasi dengan helikopter ke Timika
Baca SelengkapnyaInsiden tabrakan helikopter militer angkatan laut di Malaysia telah menewaskan sepuluh orang.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca Selengkapnya