Merdeka.com - Menakertrans Muhaimin Iskandar membantah meminta jatah lebaran kepada pengusaha Dharnawati. Cak Imin, panggilan akrabnya, juga membantah memerintahkan stafnya meminta jatah dari Proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID).

"Tidak pernah. Tidak pernah ada pembahasan soal uang atau soal fee," ujar Cak Imin saat bersaksi untuk terdakwa Dadong Irbarelawan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (20/2).

Cak Imin juga mengaku tidak tahu menahu soal orang-orang yang mengatasnamakan dirinya untuk meminta sejumlah dana atas proyek PPID. Dia mengaku juga tidak kenal dengan Dharnawati.

"Saya tidak tahu. Saya tidak pernah perintahkan," ujar Cak Imin yang bersafari coklat muda ini.

Nama Muhaimin Iskandar berkali-kali disebut dalam persidangan Kasus Percepatan Pembanngunan Infrastruktur Daerah (PPID). Dalam kasus ini, Dadong Irbarelawan meminta agar Dharnawati menyediakan uang sebesar Rp 1,5 miliar. Uang ini disebut Dadong merupakan permintaan Muhaimin untuk biaya lebaran.

Dadong mengaku didatangi Ali Mudhori dan Fauzi yang diperintahkan Muhaimin. Keduanya mengaku sebagai orang dekat Muhaimin.

Kasus ini terungkap saat KPK menangkap 3 tersangka. Dharnawati dari pihak swasta, serta dua pejabat Kemenakertans Dadong Irbarelawan dan I Nyoman Suisnaya pada akhir tahun lalu. KPK juga menyita uang sebesar Rp 1,5 miliar yang ditaruh dalam kardus bekas durian.