Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cacatnya Skenario Sambo Taruh Senjata ke Sisi Kiri Jasad Brigadir J yang Bukan Kidal

Cacatnya Skenario Sambo Taruh Senjata ke Sisi Kiri Jasad Brigadir J yang Bukan Kidal Suasana Rumah Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga. ©2022 Merdeka.com/Rahmat Baihaqi

Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkap salah satu kecacatan skenario yang disusun Mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo untuk menutupi pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Meski telah diakui Sambo bahwa skenario palsu baku tembak hanyalah karangannya. Namun terkuak kecacatan dibaliknya itu, seperti diakui Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E lewat kebiasaan penggunaan tangan Brigadir J.

Berawal dari keterangan Bharada E yang melihat pergerakan Ferdy Sambo setelah Brigadir J ditembak olehnya. Dengan mengongkang senjata lantas menembak Brigadir J dan dengan kokangan senjata lain untuk menembak dinding.

"Dua kali waktu itu krak krak atau sekali (kokang senjata)?" kata JPU saat sidang di PN Jakarta Selatan, Kamis (5/1).

"Sekali dulu," kata Bharada E.

"Habis itu saudara mendengar lagi setelah tembak menembak," tanya kembali JPU.

"Siap baru pas balik arah dari nembak ke atas tangga, kan balik arah tuh Pak FS fs atas tv nembak. Nah itu pas pegang senjata dikokang lagi bapak. Itu saya lihat sudah HS (-19/senjata lain)," ujar Bharada E.

Setelah itu, JPU menggali terkait dengan kebiasaan Brigadir J dalam memakai tangannya. Hal itu seraya menguji soal skenario palsu yang dibangun Sambo, ternyata memiliki kecacatan dibaliknya.

"Saudara kan akrab dengan Yosua saudara tahu kebiasaan dia, apakah saudara Yosua kidal (pakai tangan kiri)?" tanya JPU.

"Tidak (Bukan Kidal), kanan (biasa pakai tangan kanan)," kata Bharada E.

"Pada waktu saudara melihat posisi Pak FS yang menembakan ke arah tv itu di sebelah mananya korban?" tanya JPU.

"Maksudnya bagaimana bapak?" timpal Bharada E menegaskan.

"Ini kan korban tertelungkup pada waktu dipegangkan (tangan Brigadir J)," ujae JPU.

"Tangan kiri bapak" ucap Bharada E.

Barulah terkait dengan adanya kecacatan dalam skenario palsu Sambo, terkonfirmasi ketika JPU memastikan senjata yang dipakai Ferdy Sambo menembak dinding malah ditaruh di sisi kiri jasad Brigadir J.

"Dan diletakan di (senjata)? tanya JPU.

"Di samping kiri," jawab Bharada E.

"Di dekat tangga?" tanya kembali JPU.

"Di dekat tangan," jawab kembali Bharada E.

"Makanya tadi saya tanyakan apakah korban (Brigadir J) kidal?" ucap JPU. Lalu dibantab Bharada E bahwa Brigadir J memakai tangan kanan.

Keterangan Bharada E disampaikan saat dirinya hadir sebagai agenda pemeriksaan terdakwa dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, saat sidang di PN Jakarta Selatan.

Kejadian Penembakan Versi Sambo

Sebelumnya, Terdakwa Ferdy Sambo sempat bercerita detik-detik kejadian penembakan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas. Ketika, ia masuk ke dalam dan ketemu dengan Bripka RR, Bharada E, dan Kuat untuk selanjutnya memerintahkan panggil Brigadir J.

"Saya masuk ke dalam kemudian Richard turun setelah itu Yosua masuk bersama Kuat, dan Ricky di belakangnya begitu masuk. Saya sudah emosi waktu itu karena mengingat perlukan Yosua waktu itu, saya kemudian berhadapan dengan Yosua," kata Sambo saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (7/12).

"Saya sampaikan kepada Yosua 'kenapa kamu tega sama ibu' jawaban Yosua, tidak seperti yang saya harapkan. dia malah nanya balik 'ada apa komandan'. Seperti menantang saya kemudian lupa saya tidak bisa mengingat lagi, saya bilang kamu kurang ajar, saya perintahkan Richard untuk 'hajar cad'," tambah Sambo.

Atas perintah itulah, kemudian Bharada E menembak Brigadir J hingga jatuh tersungkur. Kejadian berlangsung cepat sekali itu diklaim Sambo diluar dari perkiraannya dan tidak direncanakan.

"'Hajar cad kamu hajar Cad' kemudian ditembak lah Yosua sambil maju sampai roboh, itu kejadian cepat sekali yang mulia tidak sampai sekian detik. Karena cepat sekali penembakkan itu," ujar Sambo.

"Saya kaget yang mulia saya perintahkan 'stop berhenti' begitu melihat Yosua jatuh kemudian sudah berlumuran darah kemudian saya jadi panik yang mulia saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakkan ini," tambah Sambo.

Hingga akhirnya melibat Brigadir J yang sudah terkapar dengan penuh darah, Sambo mengklaim akhirnya memutuskan kalau kejadian itu disusunnya menjadi skenario tembak menembak dengan mengambil senjata Brigadir J.

"Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, yang paling mungkin adalah peristiwa ini penembakkan ini adalah tembak menembak. Akhirnya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggan saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," bebernya.

"Pinggang siapa?" tanya hakim.

"Pinggang Yosua," ujar Sambo.

"Setelah itu saya juga ini harus bekas tembakan bekas Yosua, kemudian saya mengambil tangan Yosua menggenggam senjata milik Yosua kemudian menembakkan ke lemari sebelah atas. Setelah itu saya bawa senjata yosua dengan masker saya letakkan di samping Yosua," ungkap Sambo.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Vs Sambo Cs Digelar Hari Ini
Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Vs Sambo Cs Digelar Hari Ini

Nilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000

Baca Selengkapnya
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Baca Selengkapnya
Heboh Tudingan Ferdy Sambo Tak Pernah Ditahan di Lapas Salemba, Ini Penjelasan Kalapas
Heboh Tudingan Ferdy Sambo Tak Pernah Ditahan di Lapas Salemba, Ini Penjelasan Kalapas

Kalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu

Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.

Baca Selengkapnya
Reaksi Mahfud MD soal Kabar Ferdy Sambo Tak Pernah Ditahan di Lapas Salemba
Reaksi Mahfud MD soal Kabar Ferdy Sambo Tak Pernah Ditahan di Lapas Salemba

Heboh kabar Ferdy Sambo tidak pernah ditahan di Lapas Salemba.

Baca Selengkapnya
1 Tahun Bebas Berkeliaran, Serda Adan Pembunuh Casis Bintara Asal Nias Kini Ditahan Lantamal II Padang
1 Tahun Bebas Berkeliaran, Serda Adan Pembunuh Casis Bintara Asal Nias Kini Ditahan Lantamal II Padang

Mirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.

Baca Selengkapnya
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur
Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur

Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.

Baca Selengkapnya
Julid adalah Bentuk Iri Dengki, Ini Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya
Julid adalah Bentuk Iri Dengki, Ini Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya

Julid menggambarkan sifat yang suka ikut campur urusan orang lain atau sifat yang suka mencari kesalahan orang lain.

Baca Selengkapnya