BW Soal KPK Dijaga TNI-Polri: Begitu Takutkah Pimpinan Kepada Pengunjuk Rasa?
Merdeka.com - Ratusan personel gabungan TNI-Polri diterjunkan di sekitar gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aparat gabungan itu diterjunkan lantaran adanya informasi aksi yang akan dilakukan masyarakat menentang polemik tes wawasan kebangsaan (TWK).
Mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto menyayangkan diterjunkannya aparat gabungan TNI-Polri tersebut. Dia menilai diterjunkannya aparat gabungan menunjukkan rasa takut yang berlebihan dari Firli Bahuri cs.
"Begitu takutkah pimpinan KPK pada unjuk rasa Koalisi Masyarakat Sipil? Padahal, masyarakat sipillah yang selama ini menjaga dan membesarkan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi," ujar Bambang dalam keterangannya, Jumat (28/5).
Bambang berharap pimpinan KPK mau menemui para peserta aksi untuk mendengarkan saran dan kritikan masyarakat. Hal tersebut menurut Bambang akan lebih baik demi pemberantasan tindak pidana korupsi ke depan.
"Apakah ini pertanda nyalinya tak lagi menyala karena publik tak lagi percaya, dan pimpinan KPK tak bisa lagi dipercaya? Hadapi para pengunjuk rasa itu, tunjukkan kelas kepimpinanmu," kata Bambang.
Sebelumnya diberitakan, ratusan personel gabungan TNI-Polri diterjunkan di depan gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). TNI-Polri mengepung markas antirasuah menyusul adanya informasi aksi yang akan terjadi di KPK.
"Kabar dari pihak Polres benar akan ada unjuk rasa di depan Gedung KPK. Ada juga dibantu pihak TNI karena pihak Polres memerlukan tambahan personel," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (28/5).
Pengamanan yang dilakukan personel gabungan TNI-Polri ini tak terlihat seperti biasa. Ratusan personel TNI-Polri yang diterjunkan ini bahkan sampai menutup akses jalan menuju markas antirasuah. Menurut Ali, ketatnya pengamanan untuk mengamankan objek vital di sekitar gedung KPK.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, dalam rangka penjagaan keamanan obyek vital di antaranya gedung KPK," kata Ali.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pihak kepolisian juga menerjunkan mobil barakuda dan water cannon. Bahkan aparat Kepolisian juga terlihat menyiapkan kawat barrier yang berfungsi menghadang massa aksi. Ratusan petugas gabungan TNI-Polri terpantau sudah disiagakan sejak pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Namun demikian, penjagaan ini dipastikan akan dilakukan dengan upaya persuasif kepada pihak-pihak jika terjadi potensi gangguan kemanan," kata Ali.
Belakangan diketahui tengah ramai pembicaraan soal pemecatan pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Beredar juga pamflet soal adanya aksi 'Ruwatan Rakyat Untuk KPK' yang akan terjadi hari ini sekitar pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Namun hingga pukul 14.50 WIB, para peserta aksi belum memperlihatkan diri di halaman Gedung Merah Putih KPK.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaKursi pimpinan KPK saat ini kosong, usai Jokowi memberhentikan Firli Bahuri dari jabatan ketua dan anggota KPK.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaJPPR menemukan pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnya