Merdeka.com - Bus dalam iring-iringan kendaraan mengangkut mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara dari Kabupaten Kutai Barat ke Balikpapan, Jumat (19/2), dilaporkan terguling di tengah perjalanan. Seorang anggota Polres Kutai Barat kabarnya terluka berat dan harus menjalani rawat inap.

Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.15 WITA. Bus memuat anggota kepolisian, bersama dengan intelejen dari komunitas intelejen daerah (Kominda), nahas saat iring-iringan melintas di ruas jalan antarkampung di Kutai Barat.

"Bus KT 8417 mengangkut petugas kepolisian, intel gabungan kominda dan kejaksaan. Bus terbalik antara Kampung Jambu dan Prian, masih di wilayah Kutai Barat. Satu orang luka berat, Pilipus, anggota polisi dari Kutai Barat," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kutai Barat, Gunawan, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (19/2) petang.

Pascakejadian, anggota Polres Kutai Barat itu harus menjalani rawat inap lantaran luka didapatnya. Dilaporkan tidak ada korban terluka lain.

"Korban pak Pilipus, dirawat di puskesmas Rimba Ayu, selanjutnya dirawat rujuk ke RSUD Parikesit di Tenggarong di Kutai Kartanegara," ujar Gunawan.

"Daripada dibawa kembali ke Kutai Barat, perlu waktu 4-5 jam kalau balik ke Kutai Barat. Jadi dibawa ke Rumah Sakit Parikesit di Tenggarong," tambah Gunawan.

Usai kejadian, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Asrama Haji Batakan di Balikpapan. "Saya ikut rombongan untuk mengkoordinir," lanjut Gunawan.

Gunawan menambahkan, rombongan mantan Gafatar dia bawa akan dipulangkan ke daerah masing-masing, berjumlah tidak kurang dari 600 orang.

"Jumlahnya 692 orang. Ada 2 orang orang tersisa di Kutai Barat karena pasangan suami istri, istrinya melahirkan di rumah sakit," ucap Gunawan.

Diketahui, pemulangan eks Gafatar ke daerah asal telah dijadwalkan sebelumnya. Mereka sebelumnya ditampung di Taman Budaya Sendawar (TBS), hari ini mulai dibawa ke Balikpapan, dan diinapkan di Asrama Haji Batakan.

Rencana pemulangan eks anggota Gafatar ke 16 provinsi tujuan dilakukan mulai Sabtu (20/2). Apabila belum bisa dipulangkan keseluruhan esok hari, pemulangan menggunakan maskapai penerbangan dilanjutkan hari berikutnya. Pemulangan mantan Gafatar ini menelan dana Rp 2,6 miliar.