Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bupati Musi Banyuasin dibidik dalam kasus suap RAPBD-P

Bupati Musi Banyuasin dibidik dalam kasus suap RAPBD-P Ilustrasi Korupsi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Lagi-lagi lobi pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah-Perubahan menjadi masalah. Nampaknya para petinggi di daerah masih menganggap hal itu sebagai sesuatu yang bisa diperjualbelikan, tanpa menghiraukan dampaknya dalam jangka panjang kepada masyarakat.

Mungkin bagi mereka, RAPBN kesempatan buat mencari tambahan dengan cara lancung. Seperti halnya beberapa pejabat dan politikus di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Anggaran bukan dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat, tapi hanya dilandaskan nafsu duniawi.

Hingga saat ini, KPK baru menetapkan empat tersangka dalam perkara suap pembahasan RAPBD-P 2015 di Musi Banyuasin. Dua anggota dewan dan dua pejabat Pemerintah Kabupaten terbelit aksi sogok. BK, AM, SF, dan F.

BK diketahui merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bambang Karyanto. Dia menjabat Ketua Komisi III DPRD Musi Banyuasin. AM merupakan Adam Munandar, anggota Komisi III DPRD Musi Banyuasin dari fraksi Partai Gerindra. Sementara SF adalah Syamsudin Fei. Dia menjabat Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemkab Musi Banyuasin. F adalah Faisyar, sejawat Fei. Dia duduk sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemkab Musi Banyuasin.

Aksi mereka sebenarnya sudah diintai lama. Tetapi, tim KPK sempat kehilangan jejak. Menurut sumber, diduga ada campur tangan sang Bupati, Fahri Azhari, di kasus ini. Di ditengarai meminta fulus pelicin diberikan supaya tak ada halangan saat mengajukan permohonan anggaran. Dia pun rela mengutus anak buahnya buat langsung mengantar duit itu.

"Memang rangkaian peristiwa itu yang didapatkan selama penyelidikan," kata sumber kepada merdeka.com, melalui pesan singkat kemarin.

Maka tak heran kalau tim penyidik lantas bergegas menggeledah rumah Fahri, sehari setelah penangkapan. Suap itu pun diduga kuat bukan yang pertama kali. Sebelumnya penyerahan fulus juga berlangsung, meski saat itu tim penyelidik kehilangan jejak. Beruntung laporan serupa datang lagi, dan kali ini tidak meleset. Mereka menyita sebuah tas besar berwarna merah berisi duit berjumlah Rp 2,56 miliar, dalam pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.

AM dan BK dijerat Pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Mereka dijebloskan ke Rutan KPK. Sedangkan SF dan F disangkakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Keduanya dikurung di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya, Guntur. Fahri pun tak luput dari bidikan. Dia sudah dicegah bepergian ke luar negeri.

"Kasus ini terus dikembangkan," kata Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi Sapto Prabowo.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Bupati Suami Artis Panggil Gibran Rakabuming dengan Sebutan 'Upin' saat Ucapkan Selamat, Ini Alasannya

Bupati Suami Artis Panggil Gibran Rakabuming dengan Sebutan 'Upin' saat Ucapkan Selamat, Ini Alasannya

Bupati Kendal beri ucapan selamat kepada Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bunuh 4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin, Pelaku Terus Teringat Wajah Para Korban

Bunuh 4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin, Pelaku Terus Teringat Wajah Para Korban

Polisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.

Baca Selengkapnya
Ditangkap, Ini Penampakan Pembunuh Sadis yang Habisi Nyawa Satu Keluarga di Musi Banyuasin

Ditangkap, Ini Penampakan Pembunuh Sadis yang Habisi Nyawa Satu Keluarga di Musi Banyuasin

Setelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Cabut Gugatan Praperadilan Kedua, Begini Reaksi Kubu Syahrul Yasin Limpo

Firli Bahuri Cabut Gugatan Praperadilan Kedua, Begini Reaksi Kubu Syahrul Yasin Limpo

Djamaludin mengaku belum mengetahui secara mendetail tujuan penyidik memanggil kembali kliennya.

Baca Selengkapnya
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.

Baca Selengkapnya
Polisi: Santri asal Tebo Dianiaya Karena Menagih Utang Rp10 Ribu

Polisi: Santri asal Tebo Dianiaya Karena Menagih Utang Rp10 Ribu

Andri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Bansos Uang Rakyat, Bukan Uang Presiden Apalagi Capres

Cak Imin: Bansos Uang Rakyat, Bukan Uang Presiden Apalagi Capres

Cak Imin mengatakan, bansos adalah uang rakyat yang disahkan oleh DPR RI.

Baca Selengkapnya