Buntut Surat Permintaan THR, Kepala BNN Tasikmalaya Terancam Sanksi

Merdeka.com - Kepala BNN Tasikmalaya, Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim akan menjalani pemeriksaan hingga bisa mendapat sanksi. Semua itu merupakan buntut dari surat berisi dugaan permintaan paket tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan otobus.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, Brigjen Pol M Arief Ramdhani. Proses serangkaian pemeriksaan internal sedang dilakukan. Menurut dia, semua anggota harus menjaga integritas.

"Perbuatan tersebut tidak diperbolehkan oleh institusi BNN. Saat ini yang bersangkutan sedang dalam penanganan," kata dia, Rabu (12/4).

"Kami mengingatkan kepada seluruh pegawainya baik di BNN Provinsi Jawa Barat maupun di BNN Kabupaten Kota untuk tetap melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku dengan selalu menjaga integritas," lanjut dia.

Disinggung mengenai sanksi, Arief pun memastikan akan memberikannya. Namun, ia memilih untuk menyampaikannya secara normatif.

"Sanksi akan ada sesuai ketentuan yang berlaku. Perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan," ucap Arief.

Sebelumnya, sebuah foto surat dengan kop BNN Kota Tasikmalaya berisi permintaan paket THR itu beredar luas melalui aplikasi pesan singkat. Surat bernomor B/1591V/KA/SU.00/2023/BNNK-TSM itu dikeluarkan tanggal 10 April 2023 dan ditandatangani Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim.

Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim menyatakan surat tersebut ditujukan kepada PO Bus Budiman Tasikmalaya. Seharusnya, isi dan informasi yang tertuang dalam surat tidak boleh tersebar.

“Tujuannya untuk memberikan tambahan aja anggota, itu dalam bentuk barang, sembako atau apa," kata dia seraya menyampaikan permintaan maaf.