Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buntut penerobosan kapal China di Natuna, nelayan menderita

Buntut penerobosan kapal China di Natuna, nelayan menderita kapal nelayan. ©2012 Merdeka.com/aris andrianto

Merdeka.com - Masyarakat Natuna mulai mengeluhkan penghasilan mereka menurun. Biasanya daerah yang melimpah ruah akan hasil lautnya itu kerap disambangi kapal Hongkong untuk bertransaksi.

Nurdin Maulana (55), seorang nelayan Natuna menyebutkan hasil melaut dia dan rekan-rekannya sering menumpuk.

"Kepada siapa harus menjual. Kalau tidak ada yang membeli," katanya, Minggu (26/3).

Biasanya masyarakat nelayan di Natuna dengan ikan berat satu kilogram bisa mendapatkan uang di atas satu juta rupiah dalam keadaan hidup. Jenis ikan tersebut adalah Napoleon.

Selain ikan Napoleon yang ditangkap langsung dari laut, Natuna juga menghasilkan budidaya ikan krapu, macan dan karang masing-masing dihargai mulai dari 120 ribu per kilo, sedangkan krapu tikus mencapai 400 ribu rupiah per kilonya.

Kebanyakan para pembeli ikan mahal tersebut dari negeri tirai bambu. Tingginya para pembeli luar negeri di daerah Natuna diakibatkan minimnya akses jual beli dari ujung utara Nusantara ke daerah lain begitu juga sebaliknya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Nelayan asal Natuna, Rodhial Huda, mengatakan, nelayan di Kepulauan Natuna sangat mengandalkan kapal asing. Namun akibat memanasnya perairan Natuna kapal asing yang mengantongi izin resmi jadi menurun.

Selain itu juga dia menyesalkan opini yang terbentuk hampir setiap kapal dari luar negeri masuk ke perairan Natuna melakukan ilegal fishing. Selama ini dikatakannya juga kapal asing sanggup membeli 15 hingga 20 ton ikan hasil Nelayan.

"Mereka mempunyai izin resmi dari pemerintah Indonesia untuk melakukan jual beli perikanan. Dan itu menghidupi kita (nelayan)," katanya dengan nada mengeluh saat dihubungi.

Terakhir, dia berharap agar pemerintah pusat hadir dan memberikan solusi. Agar nantinya ikan hasil tangkapan dan budidaya nelayan tidak rusak akibat tidak sebandingnya produksi ikan dan pembeli.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya
Kapal Kontainer Tabrak Jembatan di China Sampai Jalan Raya Terbelah Dua, Lima Kendaraan Terjun ke Sungai

Kapal Kontainer Tabrak Jembatan di China Sampai Jalan Raya Terbelah Dua, Lima Kendaraan Terjun ke Sungai

Lima orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini dan beberapa lainnya terluka.

Baca Selengkapnya