Bukber Unik Makanan Desa di Purbalingga dengan Uang Kleweng
Merdeka.com - Buka puasa bersama atau bukber baik dengan keluarga, teman atau kerabat tak jarang jadi agenda bagi banyak kalangan pada bulan Ramadan. Mencari sensasi bukber bernuansa unik, Pasar Kampung Duku di Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, bisa menjadi pilihan.
Pasalnya, makanan yang disajikan khas desa, lokasinya pun asri dirimbuni rindangnya pohon bambu. Keunikan lain, untuk membeli jajanan dan makanan khas desa di pasar ini, tidak menggunakan mata uang Rupiah untuk transaksinya.
Tetapi, pengelola menyediakan uang kleweng dari tempurung. Pengunjung pun harus menukarkan uang Rupiah dengan uang kleweng.
Pengelola pasar wisata kuliner Pasar Kampung Duku, Sarjono mengatakan, Pasar Kampung Duku mulai beroperasi sejak Minggu (5/5), sehari sebelum Puasa Ramadan. Selama bulan puasa, pasar akan buka pada sore hari mulai pukul 15.00 WIB. Jajanan yang dijual juga menyesuaikan seperti takjilan.
Dia menjelaskan, cara bertransaksi di pasar ini memang menggunakan mata uang kleweng. Bagi pengunjung, jika uang yang ditukar tak habis, bisa ditukar kembali dengan uang Rupiah.
Makanan yang dijual, mulai jajanan ringan khas desa, seperti cenil, lupis, combro, nagasari, dawet dan lainnya. Sedang makanan lain seperti buntil, pecel, sate ayam, dan lain-lain.
"Harganya terjangkau, boleh dibilang sangat murah. Ibaratnya dengan menukar uang Rp 10 ribu–Rp 20 Ribu sudah dapat membeli jajanan lumayan banyak dan kenyang," ujarnya.
Kades Kembaran Wetan, Sumarno menambahkan, pasar Kampung Duku yang berada di RT 5 Dusun II, selain untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, juga diharapkan jadi ikon kampung kuliner.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Ir Prayitno menyambut baik pasar kuliner ndeso berbasis digital. Pasalnya, pasar Kampung Duku ini merupakan model pasar digital atau destinasi digital yang tengah digalakkan Kementerian Pariwisata.
"Ada sejumlah spot selfie yang instagramable dan instagenic bisa digunakan oleh pengunjung untuk diabadikan dan tentunya diunggah di media sosialnya," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkop UKM Revitalisasi Pasar Kareka Nduku Selatan untuk Penuhi Kebutuhan Masyarakat Sumba Barat
Kemenkop UKM meresmikan Pasar Kareka Nduku Selatan di Kabupaten Sumba Barat.
Baca SelengkapnyaKalurahan Pleret Bangun Kios Baru Manfaatkan Program Desa Brilian, Begini Dampaknya Bagi Pelaku UMKM
Mereka memanfaatkan bangunan senilai Rp500 juta hasil Program Desa Brilian. Namun mereka dikenakan tarif sewa lebih mahal untuk bisa berjualan di sana.
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKuliner Khas Paling Diminati Asal 10 Provinsi di Sumatera
Diwariskan dari generasi ke generasi, inilah makanan favorit yang menjadi kebanggaan setiap provinsi di Sumatera.
Baca SelengkapnyaSelamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran
Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaKini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaHabiskan Rp400 T, TKN Prabowo Ungkap Makan dan Susu Gratis Produk Lokal yang Dibeli dari UMKM di Daerah
TKN Prabowo-Gibran meyakinkan Rp400 triliun per tahun untuk makan siang dan susu gratis tidak akan membebani APBN
Baca SelengkapnyaMengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun
Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh
Baca Selengkapnya