Merdeka.com - Selebaran kertas berisikan ancaman teror menyasar Masjid Al-Hidayah, di Dusun Simpang RT02 RW09, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Kertas mengatasnamakan ISIS dari Medan, mengancam akan meledakan bom di masjid tersebut.

"Ya ditemukan selebaran kertas yang berisikan ancaman teror dari ISIS," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus pada wartawan, Sabtu (8/7).

Ancaman teror menyasar masjid itu terjadi pada Jumat (7/7) sekitar pukul 12.30 WIB. Pengurus masjid saat tersebut yang baru saja menunaikan ibadah salat Jumat, dan membuka kotak amal.

Ustaz Jejen Fahrudin dan Endon selaku pengurus masjid sedang mengumpulkan hasil uang kencleng masjid. Tak dinyana, saat merapikan uang pecahan Rp 2.000, di dalamnya ternyata berisikan kertas putih bertuliskan tangan tinta hitam.

"Setelah dibuka ternyata berisi ancaman teror tersebut," terangnya.

Isi ancaman teror itu seperti ini: Teroris ISIS. Pemberitahuan kepada petugas Masjid Nazir dan sebagainya, b**i, k***ol, s**an, semua kalian pengurus masjid ini aku bom. Dari pimpinan ISIS Medan. Tertulis nama Adnan dan Ari Bayu beralamatkan di Desa Perkotaan, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Medan.

Ancaman itu langsung membuat ketakutan pengurus masjid dan langsung melaporkan ke Mapolsek Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

"Kapolsek Iptu Agus Permana, beserta Kanit Binmas dan Banit Intelkam, Banit Reskrim, BBKTM Desa Ciptasari serta satu orang anggota piket SPKT, mendatangi TKP untuk cek situasi, cek lokasi, deteksi, mencari keterangan, data dan saksi," sebutnya.

Pihaknya juga sudah melakukan penyisiran di sekitar lokasi masjid dan melakukan pengaman tertutup dengan pengerahan Intel. Situasi sampai saat ini masih cukup kondusif.