Budiman tidak hadir di pelantikan KASAD timbulkan spekulasi

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini melantik Kepala Staf Angkatan Darat yang baru, Letjen TNI Gatot Nurmantyo menggantikan Jenderal Budiman. Namun pelantikan yang dilakukan di Istana Negara itu tidak dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Budiman.

Pengamat militer LIPI, Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, seharusnya pelantikan KASAD dihadiri oleh kedua jenderal, baik yang akan dilantik dan yang akan digantikan. Namun dalam hal ini, ketidakhadiran Budiman menimbulkan pertanyaan dan spekulasi di masyarakat.

"Publik bertanya-tanya, kenapa dua bulan sebelum masa pensiun, Pak Budiman diberhentikan. Kita tidak dapat alasan tentang urgensi pergantian ini, karena itu ada spekulasi bermacam-macam," kata Jaleswari saat dihubungi merdeka.com , Jumat (25/7).   Menurutnya, ada beberapa alasan seseorang jenderal diberhentikan. Sang jenderal memiliki kesalahan atau karena memang sudah masanya berhenti.

Saat ditanyakan, apakah ketidakhadiran Budiman saat pelantikan KASAD yang baru merupakan bentuk sakit hati karena diberhentikan sebelum masa pensiun, Jaleswari mengaku tidak mau berspekulatif. Dirinya menambahkan, Budiman yang diketahuinya merupakan anggota TNI yang loyal.

"Saya tahu Pak Budiman orang yang sangat loyal. Masalah ketidakhadiran beliau, memang saya pikir Pak Budiman yang tahu, saya tidak mau spekulatif," ujarnya.

Salah satu spekulasi menyebut Budiman dicopot karena dialah perwira tinggi yang diduga menyebut SBY sebagai 'kapal karam'. Soal ini, SBY pernah bercerita bahwa ada pihak-pihak yang menarik-narik sejumlah perwira tinggi untuk berpihak pada capres tertentu.

"Bahkan dia menambahkan, tidak perlu mendengar presiden kalian, kan itu kapal karam yang udah mau tenggelam, berhenti, lebih baik cari kapal baru yang tengah berlayar dan matahari bersinar," kata SBY Juni lalu.   Jenderal Budiman pun menepis spekulasi liar tersebut. "Tidak pernah sama sekali (membuat pernyataan SBY kapal karam)," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin lalu. Menurutnya hal tidak kesatria seperti itu tak mungkin dilakukannya.